Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, February 27, 2015

Sabda Hidup

Sabtu, 28 Februari 2015
Hari biasa Pekan I Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Ul. 26:16-19; Mzm. 119:1-2,4-5,7-8; Mat. 5:43-48. BcO Ul. 16:1-17

Matius 5:43-48:
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Renungan:
Dalam kehidupan sehari-hari kita disuguhi aneka macam perwujudan balas dendam. Suatu kejahatan dibalas dengan kejahatan yang lain. Dua hari terakhir ini kita mendapat berita tentang pembakaran begal motor. Si pembegal yang telah meresahkan masyarakat ditangkap dan dibakar hidup-hidup.
Yesus mengajarkan hal yang sangat berbeda. "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Mat 5:44). Yesus meminta kita mendoakan yang menganiaya kita dan mengasihi musuh.
Ajakan Yesus memang tidak mudah. Namun ajakan ini sungguh sangat perlu untuk memutus rantai balas dendam. Dengan mengasihi musuh dan mendoakan yang menganiaya maka dorongan kejahatan itu akan dihentikan. Dan rasanya musuh yang dikasihi pada saatnya aku luluh dan tidak memusuhi lagi.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Hadirkan dalam bayanganmu orang yang selalu memusuhimu. Tataplah dengan lembut dan doakan dia.

Refleksi:
Bagaimana mengasihi musuh dan mendoakan yang menganiaya anda?

Doa:
Tuhan, sudilah Engkau melembutkan hati mereka yang memusuhi dan menganiaya aku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menghadapi yang memusuhi dan menganiayaku dengan kasih. -nasp-

0 comments:

Post a Comment