Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, February 14, 2015

Sabda Hidup



Minggu, 15 Februari2015
Hari Minggu Biasa VI
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Im. 13:1-2,44-46; Mzm. 32:1-2,5,11; 1Kor. 10:31 - 11:1; Mrk. 1:40-45. BcO 1Kor. 6:12-20

Markus 1:40-45:
40Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."41Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."42Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.43Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:44"Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka."45Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.


Renungan:
Aku mencoba membayangkan saat si kusta datang kepada dan pergi dari Yesus. Kala datang dia tampak kusut dan memelas. Ia datang mohon belas kasihNya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku" (Mrk 1:40). Ketika pergi ia gembira dan mengabarkan kisahnya ke mana-mana, "Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana" (Mrk 1:45). Perjumpaannya dengan Yesus mengubah suasana batin si kusta.
Banyak kesempatan telah diberikan pada kita untuk berjumpa dengan Yesus. Perjumpaan itu pun menggerakkan untuk berwarta. Dalam percakapan dengan banyak orang saya menangkap mereka menjadi begitu religius karena merasakan karya Yesus di dalam hidupnya. Banyak dari mereka awalnya tidak peduli bahkan anti dengan hidup iman. Namun kala mereka terpuruk dan merasakan sentuhanNya, hidup mereka berubah. Yesus menjadi daya yang tak lepas dari kata dan tindakannya. Segala sesuatu dialami sebagai berkat penyertaan Yesus.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Rasakan Yesus hadir membantumu. Ia mau menolongmu menjalani hidupmu.

Refleksi:
Apa arti pertolongan Tuhan bagi hidupmu?

Doa:
Ya Yesus, terimakasih atas kerelaanMu menolongku. PadaMu aku percaya. Aku pun mau hidup selaras kehendakMu.Amin.

Perutusan:
Aku akan menghidupi kehadiran Tuhan dalam hidupku.

0 comments:

Post a Comment