Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, April 11, 2015

Sabda Hidup

Minggu, 12 April  2015
HARI MINGGU PASKAH II
Minggu Kerahiman Ilahi
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31.  BcO Kol. 3:1-17

Yohanes 20:19-31:
19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." 22 an sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. 23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." 24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. 25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." 26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" 29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." 30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Renungan:
Saya tertarik dengan kata-kata penulis ini, "semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya" (Yoh 20:31). Yohanes membuat catatan tentang hidup dan segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan oleh Yesus. Tujuannya adalah agar kita yang tidak melihatNya secara langsung bisa percaya kepadaNya. Dan kita pun percaya pada catatan yang dibuat Yohanes.
Banyak kisah tentang seseorang kita dapatkan dari catatannya. Ada yang sudah berupa buku. Ada yang berupa catatan lepas. Ada pula yang hanya dalam secarik kertas. Catatan-catatan itu sangat membantu untuk mengenali dan berguna pada saat dibutuhkan.
Membuat catatan merupakan kebiasaan yang ditanamkan pada kita sejak SD. Kita diajari mencatat pelajaran yang kita terima. Layaklah pula kita mengembangkannya dengan membuat catatan tentang perjalanan hidup kita. Pada saatnya catatan itu akan berguna.

Kontemplasi: 
Bayangkan St Yohanes mencatat perjalanan hidup Yesus. Hadirlah dan belajarlah pada St. Yohanes.

Refleksi:
Tulislah perjalanan hidup dan imanmu.

Doa:
St. Yohanes, terima kasih telah kaucatatkan perjalanan hidup Yesus. Catatanmu membantu kami mengenali Yesus sang Mesias, Anak Allah. Semoga iman kami makin dikuatkan. Amin.

Perutusan:
Aku akan mulai mencatat perjalanan hidup dan imanku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment