Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 29, 2015

SOROWAJAN BARAT


Berkaitan dengan program Jagongan Iman, pada hari Jumat 24 April 2015 ada kelompok baru yang memulai pertemuan. Ini adalah Kelompok Lingkungan Santo Mikael, Sorowajan Barat Paroki Baciro. Sebelas orang ibu dan 7 orang bapak hadir dalam pertemuan ini. Program yang memperdalam Syahadat Katolik dalam 12 kali pertemuan ini berbicara tentang pokok pertama "Aku percaya akan Allah Bapa yang mahakuasa pencipta langit dan bumi". Dari pembicaraan ada tiga butir yang diperbincangkan dengan hangat:
  • Allah sebagai Bapa. Ini adalah salah satu dari Tritunggal Mahakudus. Gereja mengakui Allah yang bernama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
  • Kita adalah putra Allah. Dengan menyebut Allah sebagai Bapa, kita menjadi putra-Nya sehingga kita berdoa Bapa Kami sebagaimana diajarkan oleh Kristus.
  • Allah mahakuasa. Kekuasaan Allah diyakini sebagai yang berkuasa menciptakan langit dan bumu serta segala isinya.
Dalam pendalaman Rama Bambang mengetengahkan dan mengulas Katekismus Gereja Katolik (KGK) dengan setiap kali kembali ke hasil pembicaraan sebelumnya. Di sini juga terjadi tanya-jawab. Yang di ambil dari KGK adalah no. 239, 268, dan 279:

239   Kalau bahasa iman menamakan Allah itu "Bapa", maka ia menunjukkan terutama kepada dua aspek: bahwa Allah adalah awal mula segala sesuatu dan otoritas yang mulia dan sekaligus kebaikan dan kepedulian yang penuh kasih akan semua anak-Nya. Kebaikan Allah sebagai orang-tua ini dapat dinyatakan juga dalam gambar keibuan, yang lebih menekankan imanensi Allah, hubungan mesra antara Allah dan ciptaan-Nya. Dengan demikian bahasa iman menimba dari pengalaman manusia dengan orang-tuanya, yang baginya boleh dikatakan wakil-wakil Allah yang pertama. Tetapi sebagaimana pengalaman menunjukkan, orang-tua manusiawi itu dapat juga membuat kesalahan dan dengan demikian menodai citra kebapaan dan keibuan. Karena itu perlu diperingatkan bahwa Allah melampaui perbedaan jenis kelamin pada manusia. Ia bukan pria, bukan juga wanita; Ia adalah Allah. Ia juga melebihi kebapaan dan keibuan manusiawi, walaupun Ia adalah awal dan ukurannya. Tidak ada seorang bapa seperti Allah.
268   Dari sifat-sifat Allah hanya kemahakuasaan yang disebut dalam simbolum; mengakui kemahakuasaan itu, mempunyai arti besar bagi kehidupan kita. Kita percaya bahwa kekuasaan itu menyangkut segala sesuatu, karena Allah yang menciptakan segala sesuatu, juga memimpin segala sesuatu dan sanggup melakukan segala sesuatu. Kita percaya juga bahwa kuasa itu penuh cinta, karena Allah adalah Bapa kita; selanjutnya, bahwa ia penuh rahasia, karena hanya iman mampu menangkapnya, meskipun ia menyatakan "kekuatannya dalam kelemahan" (2 Kor 12:9).
279   "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kej 1:1). Kitab Suci dibuka dengan kata-kata yang meriah ini. Pengakuan iman mengambil alih kata-kata ini, dengan mengakui Allah, Bapa yang mahakuasa itu, sebagai "Pencipta langit dan bumi", yang menciptakan "segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan". Pertama sekah kita akan berbicara tentang Pencipta, lalu tentang penciptaan, dan akhirnya tentang kejatuhan dalam dosa dan bagaimana Yesus Kristus Putera Allah mengangkat kita lagi dari dosa oleh kedatangan-Nya.

0 comments:

Post a Comment