Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 15, 2018

EkSem Jogja



Ketika membuka WA EKSEM BARU ASELI Rm. Bambang menemukan berbagai foto yang dimulai dari kiriman Mas Abrosius Ngatijan dan kemudian disusul dari Mas Sigit. Ini terjadi pada hari Minggu 13 Mei 2018. Kiriman pertama dari Mas Ngatijan terjadi pada jam 16.36 dan menampilkan Mas Ngatijan, Rm. Muji Sutrisno, dan Mas Santosa yang kesemuanya mengenakan baju kaos kuning dengan logo Seminari Menengah Mertoyudan. Di bawah foto tertulis "Trio". Sebenarnya sebelum tayangan foto itu pada jam 14.55 ada tulisan Mas Him "Pertemuan 1630... jangan terlambat". Menanggapi tulisan ini Mas Ngatijan pada jam 16.42 menulis "Aku teka jam 16.00. Kedisikan Romo Muji." (Aku datang pada jam 16.00, tetapi kedahuluan Rm. Muji) Dari berbagai tayangan foto Mbak Ludi yang ada di Jakarta menulis "Ikut senang... hadir jarak jauh". Kemudian disusul oleh Mas Sinaradi "Nyuwun pangapunten kula mboten saged nderek makempal amargi kondisi fisik kula mboten cukup kiat. Salam kangge sedaya." (Maaf saya tak dapat ikut kumpul karena fisik saya tak cukup kuat. Salam untuk semua) dan Mas Him "Wah betul kejutan yang membahagiakan..  Rm Mudji saged rawuh". Ada juga tulisan dari Mas Marsono pada jam 18.59 "Tks banget kpd teman2 yng telah mengirimkan foto2 pertemuan para pendekar Padepokan Seminari Mertoyudan di lereng Gn Merapi, petang ini. Selamat berkumpul dlm suasana yng akrab, hangat dan penuh persahabatan. Berkah Dalem Mo Bambang. Berkah Dalem teman2 Eks Seminari Mertoyudan. Kali ini saya tidak mengkhayal !".

Pada jam 20.32 ada kata-kata Mas Sigit lewat WA "Terima kasih semua sahabat yang telah hadir, meriah dan saling menguatkan dengan doa rosario.  Pertemuan yang akan datang di rumah mas Sugi Widarto, tanggal dan bulan ditentukan kemudian menunggu jadwal dari mas Sugi". Mas Sigit adalah koordinator Eks Seminari Menengah Mertoyudan yang berbasis di Yogyakarta. Pada hari itu, dari sore hingga malam, memang ada pertemuan rutin dua atau tiga bulan sekali. Ini adalah kelompok Eks yang masuk Seminari pada tahun 1967 selepas Sekolah Dasar termasuk lulusan SMP dan SMTA yang kemudian menjadi angkatannya. Pada waktu itu yang mendapat giliran ketempatan adalah Rm. Bambang di Domus Pacis. Sebenarnya Rm. Bambang adalah kakak kelas di Seminari dari angkatan ini. Tetapi dia biasa diajak dan dilibatkan dalam angkatan ini. Di dalam pertemuan memang sering ada mantan dari angkatan lain seperti hari itu dengan kedatangan Mas Ambrosius Warsono dan Mas Hari Kusnanto, yang menjadi kakak kelas angkatan itu tetapi adik kelas Rm. Bambang. Kecuali Rm. Muji dan Rm. Bambang, semua yang datang adalah bapak-bapak karena sudah berkeluarga. Dalam pertemuan di Domus Pacis ada lima orang yang datang bersama istrinya. Mas Sigit mengirimkan data yang hadir lewat WA:
  1. Mas Ambros Warsono
  2. Mas Hari Kusnanto
  3. Rm. Mudji Sutrisno
  4. Rm. Bambang
  5. Mas Ambros Ngatijan + anak
  6. Mas Santosa sekalihan
  7. Mas Hardiwarno sekalihan
  8. Mas Muryanto sekalihan
  9. Mas Slamet Ceria
  10. Mas Mursanto
  11. Sigit sekalihan
  12. Mas Toto Heryanto
  13. Mas Sugi Widarto sekalihan
Sebenarnya acara pertemuan seperti biasa diisi dengan doa rosario yang setiap ganti peristiwa ada doa-doa umat dilantunkan. Sharing-sharing juga terjadi. Tetapi omong sana-sini selalu terjadi dalam suasana penuh kelakar. Khusus untuk pertemuan di Domus Pacis mereka merasa senang sekali karena sambutan tiga orang relawan (Bu Rini dan suami-istri Handoko) dan para karyawan. Rm. Muji yang datang pertama kali melihat-lihat kompleks Domus Pacis didampingi oleh Mas Handoko. "Dari ceritera-ceritera Mas Handoko saya melihat di Domus Pacis ini ada hati dari para karyawan dan amat banyak relawan" kata Rm. Muji di tengah-tengah sharingnya. Oleh-oleh snak dari dua orang ibu menambah aneka snak yang disajikan oleh para relawan. Sajian snak dan makan malam tersisa cukup banyak sehingga mayoritas yang hadir dapat membawa pulang dalam kemasan plastik yang disiapkan oleh relawan dan karyawan. Mas Ngatijan dari Kebumen dan Mikael, anaknya, yang menginap di kamar tamu Domus juga tampak ceria dan senang sekali. Pada pagi hari ketika makan pagi Senin 14 Mei 2018, karena tahu adanya kelompok Eks Seminari ini, Rm. Ria berkata "Apik banget ya" (Bagus sekali, ya).

0 comments:

Post a Comment