Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 13, 2018

Tak Jadi Nasi Goreng


Misa Harian Domus Pacis sore itu, Senin 30 April 2018, tidak seperti biasa. Tidak hanya karena dimulai pada jam 05.00 sore, tetapi dalam misa itu sebelum mulai juga ada kata-kata sambutan dua kali. Pada sore itu ada dua kelompok yang ikut, yaitu dari salah satu Lingkungan di Wilayah Temanggal Paroki Kalasan, dan salah satu kelompok kecil dari Paroki Nandan. Kelompok umat dari Kalasan bersepakat dengan Rm. Bambang untuk datang pada hari itu. Pada waktu itu Rm. Bambang berkata lewat telepon "Suk taksuguh sega goreng" (Besok saya jamu dengan hidangan nasi goreng). Maka ketika kelompok Nandan menghubungi, juga lewat telepon, Rm. Bambang juga berkata "Nggabung wae karo Kalasan. Ana sega gorenge" (Gabung saja dengan rombongan dari Kalasan. Ada hidangan nasi goreng). Sore itu Rm. Bambang meminta agar Rm. Yadi yang bertindak memimpin misa. Hal ini dilatarbelakangi bahwa beliau pernah berkarya di Paroki Kalasan.

Ketika misa selesai, wakil dari Paroki Nandan minta waktu untuk berbicara. Beliau dulu pernah dekat dengan Rm. Yadi ketika masih tinggal di Maguwa, yang juga wilayah dari Paroki Kalasan. Dalam kata-katanya beliau berkata bahwa kedatangannya di Domus adalah untuk mewakili umat Lingkungannya yang dalam APP 2018 memutuskan untuk memilih rama-rama Domus Pacis sebagai salah satu kepedulian. Dan ini ditunjukkan dengan menyerahkan sumbangan yang langsung diterima oleh Rm. Yadi. Seusai kata-kata dari Nandan, ternyata wakil umat yang dari Kalasan juga meminta waktu. Mereka juga datang untuk menindaklanjuti kegiatan APP 2018 dan juga menyerahkan dana untuk rama-rama Domus yang diterima juga oleh Rm. Yadi. Acara dalam Kapel ditutup dengan kata-kata Rm. Bambang "Sakmenika kita nuju ruang dhahar. Menu nasi goreng dibatalke, merga Bu Dewa maringi menu khusus" (Sekarang kita menuju ruang makan. Menu nasi goreng dibatalkan, karena Bu Dewa membuatkan untuk kita santapan dengan menu khusus). Bu Dewa adalah salah satu warga Paroki Pringwulung yang juga menjadi salah satu relawati Domus.

0 comments:

Post a Comment