Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 20, 2018

Percikan Nas Senin, 21 Mei 2018

Pesta St. Maria Bunda Gereja
St. Kristoforus Magallanes
warna liturgi Hijau

Senin, 21 Mei 2018

Bacaan-bacaan:
Yak. 3:13-18; Mzm. 19:8,9,10,15; Mrk. 9:14-29. BcO 2Kor. 1:15-2:11.
Nas Injil:
14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. 15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. 16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” 17 Kata seorang dari orang banyak itu: “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. 18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” 19 Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” 20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. 21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya: “Sejak masa kecilnya. 22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” 23 Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” 24 Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” 25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” 26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: “Ia sudah mati.” 27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. 28 Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” 29 Jawab-Nya kepada mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Percikan Nas
Hari ini adalah Pesta Maria Bunda Gereja. Bacaan diambilkan dari Yohanes 19:25-34. Bacaan ini mengisahkan Yesus yang tersalib menyebut Maria sebagai ibu dan memasrahkannya kepada Yohanes. Di bacaan yang kupasang adalah bacaan harian biasa.
Kepercayaan dan dukungan Maria kepada Yesus diawali pada masa Yesus dalam kandungannya sampai kala Yesus tergantung di salib dan dimakamkan. Kepercayaan ini yang menguatkan Maria menemani Yesus dalam situasi apapun. Pasca Yesus wafat Maria juga mengumpulkan para murid yang tercerai berai untuk bersatu dan bertekun dalam doa. Ia menyatukan daya Gereja dan menguatkannya agar menjadi saksi kebangkitan-Nya.
Kita bersyukur mempunyai Maria. Dia adalah teladan iman kita. Kepercayaannya pada Allah layak kita timba. Ia menjadi embun kesegaran di padang yang kering. Bersama Maria kita kuatkan kesatuan kita sebagai Gereja. Kita timba pula daya iman Bunda Gereja ini.
Doa:
Bunda Maria, doakanlah kami anak-anakmu agar mempunyai iman sekuat dirimu. Doakanlah mereka yang jauh dari Puteramu. Semoga kami pun selalu bersatu rukun sebagai Gereja. Amin.
Bunda Gereja
(goeng).

0 comments:

Post a Comment