Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, May 24, 2018

Sakramen Perminyakan / Sakramen Pengurapan orang sakit

diambil dari https://www.facebook.com/notes/iman-katolik 10 Mei 2009 pukul 21:40

Banyak umat merasa ngeri bila mendengar kata 'sakramen perminyakan'. Bahkan bila anggota keluarganya mau menerima sakramen ini justru mereka yang merasa cemas dan khawatir. Hal ini disebabkan oleh salah pengertian bahwa sakramen ini adalah 'sakramen penghabisan' yang diberikan hanya pada mereka yang menjelang ajal. Sebenarnya bagaimanakah pemahaman yang benar tentang sakramen ini?

Sakramen perminyakan disebut juga sakramen pengurapan orang sakit. Penerimanya adalah para penderita sakit serius; bukan hanya mereka yang menjelang ajal. Termasuk di sini adalah mereka yang sakit berat, yang akan operasi besar dan orang lanjut usia yang kekuatannya melemah (KGK 1515).

Sakramen perminyakan berhubungan dengan penyakit; bukan dengan akhir hidup manusia. Kenapa orang yang sakit (serius) perlu menerima sakramen perminyakan? Sebab pengalaman sakit menjadi pergumulan orang beriman. Orang yang sakit dihadapkan pada suatu krisis. Memang dengan sakit dia bisa mencari dan kembali pada Allah (bertobat), menjadi lebih matang, melihat apa yang paling penting untuk hidup abadinya.

Tetapi penyakit tak jarang menyebabkan rasa takut, sikap menutup diri, rasa putus asa bahkan memberontak pada Allah (KGK 1501, Katekismus Gereja Katolik). Dalam situasi krisis seperti itulah orang beriman perlu didampingi, didoakan, dan dikuatkan lewat sakramen ini.

Tanda Kehadiran Kerajaan Allah

Selama hidupNya, Tuhan Yesus mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Hal itu ditandai dengan pengusiran roh-roh jahat dan pengampunan dosa (Mark 2:5-12). Dalam pandangan alkitab penyakit selalu dihubungkan dengan dosa. Karena itu Yesus juga menyembuhkan banyak orang sakit, bahkan mengikutsertakan para murid untuk mengolesi orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka (Mark 6:7-13). Penyembuhan orang sakit ditandai dengan penumpangan tangan (Luk 4:40), pengurapan dengan minyak (lambang penyembuhan), dan kontak jasmaniah (Yoh 9:6).

Apa yang diperbuat Yesus itu kemudian diteruskan oleh Gereja Perdana seperti yang diberitakan oleh Rasul Yakobus:
'Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat supaya mereka mendoakan mereka serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa maka dosanya itu akan diampuni' (Yak 5:14-15).

Sakramen perminyakan dewasa ini

Dari teks di atas kemudian Gereja mengajarkan (salah satu sumber iman Katolik kita) hal-hal sebagai berikut:
  • Penerimanya adalah orang sakit serius; bukan hanya mereka yang menjelang ajal (SC 73, Sacrosanctum Concilium, Konstitusi tentang Liturgi Suci).
  • Penatua jemaat artinya uskup dan imam. Hanya mereka yang boleh menerimakan sakramen ini sebab dalam sakramen ini ada unsur pengampunan dosa.
  • Minyak yang dipakai ialah Oleum Infirmorum (OI), yang diberkati Uskup dalam misa Krisma. Dalam keadaan darurat, imam boleh memberkati sendiri minyak nabati (dari tumbuh-tumbuhan).
  • Imam menumpangkan tangan lalu mengurapi dahi dan kedua telapak tangan si sakit dengan minyak Ol, sambil berdoa, 'Semoga karena pengurapan suci ini, Allah yang maharahim menolong saudara dengan rahmat Roh Kudus. Semoga Tuhan membebaskan saudara dari dosa dan membangunkan saudara di dalam rahmatNya.' 
  • Upacara ini bisa dilakukan di rumah, di rumah sakit atau di gereja. Bisa juga diterimakan secara bersama-sama dengan ritus sakramen Tobat - sakramen Perminyakan - sakramen Ekaristi.
  • Yang boleh menerima adalah mereka yang sudah dibaptis secara Katolik dan dapat menggunakan akal budinya. Kalau tidak sadar, sebelumnya dia pernah memintanya atau diandaikan memintanya bila dia sadar.

Buah-Buah Sakramen Perminyakan


Dalam KGK 1520 sakramen ini menanugerahkan rahmat Roh Kudus sehingga:
  • Si sakit mendapat kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati dalam mengatasi kesulitan karena sakitnya.
  • Si sakit membarui iman dan harapan kepada Allah dan menguatkannya melawan godaan setan, godaan untuk berkecil hati dan rasa takut akan kematian.
  • Bantuan Tuhan membawa si sakit pada kesembuhan jiwa tetapi juga menuju kesembuhan badan; kalau itu sesuai dengan kehendak Allah. (banyak orang mengalami anugerah istimeiva ini)
  • Jika ia berbuat dosa maka dosanya akan diampuni (Yak 5:15)

Nah, kalau rahmatNya sedemikian melimpah kenapa kita masih takut menerimanya? Sampaikan juga informasi ini pada mereka yang belum mengetahuinya.

0 comments:

Post a Comment