Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, May 7, 2018

Ke Boro


"Rama, ngunjuk-ngunjuk rumiyin" (Rama, silahkan minum-minum lebih dahulu) kata Mas Ardy kepada Rm. Bambang. Tentu saja yang dipersilahkan tidak hanya Rm. Bambang tetapi juga lima rama lain dari Domus Pacis, yaitu Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Tri Hartono, Rm. Harto, dan Rm. Tri Wahyono. Itu terjadi pada Minggu malam tanggal 29 April 2018 sekitar jam 18.00 di Boro rumah Mas Ardy, karyawan Domus Pacis. Pada waktu itu keenam rama Domus itu datang ke rumah Mas Ardy dengan menggunakan tiga mobil: mobil granmax milik Komunitas Rama Domus Pacis, inova milik Bu Rini, dan ayla. Granmax disopiri oleh Mas Handoko, inova oleh Mas Tian anak Bu Rini, dan ayla oleh Mbak Rakel pacar Mas Tian. Mas Abas dan Mas Tono, kedua karyawan Domus, serta Mbak Pipit, peramurukti, menjadi pendamping para rama. Tiga relawati, yaitu Bu Riwi, Bu Rini dan Mbak Sri, juga ikut mendampingi para rama yang kesemuanya sudah termasuk golongan berkebutuhan khusus. Kecuali Rm. Ria, kelima rama sudah memakai kursi roda. Dengan demikian dalam mobil granmax bagian belakang terisi dengan lima buah kursi roda.

Ketika mempersilahkan para rama untuk minum-minum lebih dahulu, jari jempol Mas Ardy menunjuk ruang rumah bagian samping. Karena melihat ada tangga dari lantai untuk naik ke ruangan itu, Rm. Bambang berkata "Neng njaba wae" (Di luar saja) dan karena melihat ada meja terletak di luar dia meneruskan "Nganggo meja kuwi" (Pakai meja itu). Menanggapi kata-kata Rm. Bambang beberapa orang yang ikut menyambut kedatangan rombongan Domus Pacis langsung menata meja itu dan para rama serta pendampingnya duduk mengelillinginya dengan kursi-kursi yang diambil dari deretan banyak yang sudah tertata. Kemudian muncul hidangan minuman panas dengan beberapa macam snak. Seorang imam yang sudah berjubah, yang bernama Rm. Kirdi, bersama Ibu Mas Ardy dan sanak familinya, dengan ramah bercengkerama dengan para rama Domus. Ternyata Rm. Kirdi MSC adalah paman dari ayah Mas Ardy. Pada malam itu rombongan Domus menghadiri peringatan 40 hari meninggalnya Bp. Widyohartono, ayah Mas Ardy. Sepuluh menit jam mendekati angka 19.00, Rm. Bambang menuju meja altar yang disediakan. Dia bersama Rm. Kirdi memimpin misa yang dihadiri oleh sekitar 150 orang umat Lingkungan dan tamu dari luar.

0 comments:

Post a Comment