Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 13, 2018

Percikan Nas Senin, 14 Mei 2018

Pesta St. Matias
warna liturgi Merah

Senin, 14 Mei 2018

Bacaan-bacaan:
Kis. 1:15-17,20-26; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6,7-8; Yoh. 15:9-17. BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor. 4:1-16.
Nas Injil:
9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Percikan Nas
Minggu, 13 Mei 2018 menjadi minggu duka. Beberapa saudara kita menjadi korban kebiadaban teroris. Mari kita panjatkan doa untuk saudara-saudara kita tersebut dan kita mohonkan kepada Tuhan agar keluarga yang ditinggalkannya selalu ada dalam perlindungan-Nya.
Di tengah duka itu kita menemukan jiwa kepahlawanan saudara-saudari kita yang berusaha mencegah teroris itu masuk ke dalam Gereja. Mereka dengan berani menanggung resiko menahan para pengebom tersebut memasuki lebih jauh kerumunan umat. Andai tidak mereka cegah berapa banyak korban yang akan ditimbulkan. Mereka adalah sahabat yang penuh cinta. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13).
Kita pantas berterima kasih pada pengorbanan mereka. Kesadaran akan tanggungjawabnya telah menghantarkan mereka menjadi martir jaman sekarang. Mereka rela memberikan nyawa untuk sahabat-sahabatnya. Keberanian dan kerelaan mereka menyelamatkan banyak orang. Doa kita untuk sahabat. Bersama mereka kita bergandengan tangan untuk selalu waspada dan sinergis melawan teroris.
Doa:
Tuhan terimalah para sahabat kami yang rela mengorbankan nyawanya untuk kami. Terimalah juga saudara-saudara kami yang menjadi korban kebiadaban teroris. Semoga mereka ada dalam pelukan kasih-Mu di surga. Amin.
Nyawa sahabat.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment