Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, November 12, 2017

Lamunan Pekan Biasa XXXII

Senin, 13 November 2017

Lukas 17:1-6

17:1. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
17:6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pada masa kini ujaran-ujaran lewat media sosial amat sangat marak. Ujaran-ujaran kebencian dinilai menjadi kejahatan.
  • Tampaknya, dalam ujaran-ujaran kebencian tidak jarang orang mengetengahkan berita-berita hoax. Berita-berita hoax biasa untuk membangun opini umum yang menyesatkan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun ujaran-ujaran kebencian yang menyesatkan sudah ada sejak jaman dahulu karena nafsu serakah mau menangnya sendiri, penyesatan sejati sebenarnya terjadi kalau itu membuat masa rakyat biasa yang tidak memiliki daya kritis dan wawasan luas serta mudah terseret ikut memandang keliru bahkan jahat terhadap yang baik dan benar. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan berhati-hati dalam berperilaku agar tak membawa kaum lemah tidak berpandangan keliru.
Ah, dalam persaingan wajarlah kalau orang membangun opini untuk melemahkan lawan.


0 comments:

Post a Comment