Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 16, 2017

Lamunan Peringatan Wajib

Santa Elisabet dari Hungaria, Biarawati
Jumat, 17 November 2017

Lukas 17:26-37

17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
17:33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
17:35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
17:36 (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.)
17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, tak ada orang yang tak mengalami perpisahan. Di dalam pengalaman yang namanya perpisahan kerap membuat orang mengalami hati gelisah bahkan duka.
  • Tampaknya, untuk mengatasi rasa pisahnya orang dengan orang lain atau dengan tempat tertentu, orang dapat berusaha berjumpa misalnya dengan reuni dan atau dengan kembali menjenguk. Karena perpisahan terberat adalah dengan kehidupan dunia akibat kematian, orang dapat berjuang mempertahankan hidup dan kalau sakit seberat apapun akan berobat kemanapun.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, semendalam apapun duka seseorang karena harus pisah dengan orang-orang dekat atau situasi kondisi enak atau bahkan dengan dunia karena kematian, dukanya tidak akan menandingi dukanya orang yang selalu mengejar kenyamanan dengan melekat pada siapapun dan apapun yang menjadi kenyataan duniawi sehingga hanya yang berani menghayati hal-hal baru yang akan menghayati kebahagiaan sejati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu mampu menemukan kebahagiaan dalam dirinya di tengah situasi hidup yang selalu baru dan diperbaharui karena dia dapat kehilangan apapun yang pernah ada dalam dirinya senikmat apapun.
Ah, kalau sudah menemukan yang enak ya harus dipertahankan jangan sampai lepas.

0 comments:

Post a Comment