Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, November 14, 2017

Melayat


"Engko rak dha setuju nek ora melu misa, ta?" (Nanti semua setuju tidak akan ikut misa, kan?) kata Rm. Riawinarto Sabtu 11 November 2017 ketika sedang makan pagi yang disahut oleh Rm. Yadi "Rama Hadi mboten badhe tumut misa mergi kedah cecawis misa Minggu" (Rm. Hadi tidak akan ikut misa karena harus persiapan untuk misa Minggu). Mendengar omongan itu Rm. Bambang bertanya kepada Rm. Harto "Njenengan tumut?" (Anda ikut?) yang menjawab "Enggih" (Iya) dan kemudian kepada Rm. Tri Hartono "Kowe?" (Kamu?) yang menjawab dengan isyarat telapak tangan bergerak kiri-kanan. Sesaat kemudian Rm. Yadi berkata "Kula mboten estu tumut mergi ajeng terapi" (Saya tidak jadi ikut karena akan terapi) yang disambung pertanyaan Rm. Bambang "Teng pundi?" (Di mana?) dan jawaban Rm. Yadi "Panti Rapih."

Pembicaraan itu berkaitan dengan rencana akan melayat ke Nanggulan atas wafatnya Bapak Dalhadi, ayah Rm. Nur Widipranata. Rm. Hadi, Minister Domus Pacis, bersedia melayani para rama Domus yang akan melayat. Dan pagi itu Rm. Ria, dengan didampingi Mas Win sebagai pramurukti, dan Rm. Harto, yang didampingi Pak Tukiran, ikut melayat. Rm. Biyanto dan Rm. Gito dari Pastoran Pringwulung juga berangkat bersama dengan mobil granmax, inventaris Domus Pacis, yang disopiri oleh Rm. Hadi sesudah makan pagi. Rm. Bambang sudah melayat diantar oleh Bu Rini pada Jumat 10 November 2017 dari siang hingga sore. Rm. Bambang memang pernah mengalami hubungan dekat dengan keluarga Rm. Nur Widi ketika masih berkarya di Karya Misioner dan Karya Kepausan Keuskupan Agung Semarang. Rm. Nur sudah terlibat sejak masih frater dan kemudian menjadi pengganti Rm. Bambang dalam karya-karya  yang berbasis di Museum Misi Muntilan (MMM). Dalam kesempatan melayat itu Rm. Bambang memang dapat berjumpa dengan beberapa aktivis misioner dan para karyawan (MMM).

0 comments:

Post a Comment