Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, November 3, 2017

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Karolus Boromeus, Uskup
Sabtu, 4 November 2017

Lukas 14:1.7-11

14:1. Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:7. Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
14:9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
14:10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pada umumnya orang merasa amat gembira karena memiliki status terhormat. Orang sungguh merasa bermartabat karena dihargai.
  • Tampaknya, untuk mendapatkan penghargaan orang akan berjuang agar berprestasi dalam hidupnya. Dia dapat mengejar pendidikan tinggi dan atau jabatan agar memiliki kedudukan terhormat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sebanyak apapun titel dan seinggi apapun jabatan seseorang, dia belum tentu sungguh mendapatkan penghormatan dari banyak orang yang sejatinya tidak datang dari titel dan jabatan serta kekayaan tetapi dari sikap hati yang biasa merendahkan diri untuk ikut menghadirkan kebaikan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa nafsu meninggikan diri justru menjadi bencana keterpurukan hidup.
Ah, pada jaman sekarang yang pokok adalah menjaga citra agar berharga.

0 comments:

Post a Comment