Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 23, 2017

Margareta Palur



Sebenarnya pagi hingga siang itu, Minggu 19 November 2017, hanya terisi dengan acara sederhana seperti biasa terjadi di Domus Pacis bila ada kunjungan hari Minggu. Karena terjadi pada hari Minggu, kelompok pengunjung biasa minta dilayani dengan misa. Misa ini terjadi pada bagian akhir sebelum makan siang. Acara sebelum misa dapat berupa rekoleksi atau dapat pula berupa omong-omong dengan para rama Domus. Seperti biasa, untuk kunjungan seperti itu, beberapa relawan Domus Pacis datang untuk membantu. Mas Handoko akan datang awal untuk mempersiapkan sound system dan kerap juga membantu Mas Abas, karyawan Domus, menata tambahan kursi di kapel. Mas Handoko juga akan membantu Bu Rini yang datang membawa snak untuk disajikan di meja yang sudah disiapkan oleh Pak Tukiran, karyawan Domus lain, sehari sebelumnya. Mas Handoko dan Bu Rini kemudian membantu Bu Tatik dan teman-teman relawan dari Ambarrukmo yang datang membawa nasi dan lauk pauknya untuk makan siang.

Pada Minggu itu yang berkunjung adalah umat Lingkungan Santa Margareta, Paroki Palur. Dari penuturan dalam kata-kata pembuka Ketua Lingkungan memang ada beberapa warga lingkungan lain yang ikut. Semua warga Lingkungan Margareta mengenakan seragam kaos hijau yang di bagian punggung tertulis Ayo Kumpul Ben Ora Ucul. Semua yang datang, termasuk beberapa anak, ada 45 orang. Mereka datang di Domus pada lewat jam 09.00 dan langsung menikmati teh, yang dibuat oleh Mas Abas, dan snak. Di sini mereka dapat langsung berjumpa dengan Rm. Harto, Rm. Tri Hartono, Rm. Ria, Rm. Yadi, dan Rm. Bambang. Acara selanjutnya terjadi di kapel. Dalam perjumpaan omong-omong dengan para rama Domus, ada 4 orang rama yang ikut (Rm. Yadi, Rm. Harto, Rm. Ria, dan Rm. Bambang).

Pertanyaan tentang kesibukan para rama ditanggapi oleh Rm. Yadi, Rm. Ria, dan Rm. Harto. Rm. Bambang lebih tampil sebagai pemandu acara. Rm. Yadi tampil amat segar dengan berceritera tentang hidupnya di Domus Pacis. Beliau kerap membandingkan dengan pengalaman ketika masih tinggal di Purbowardayan. Kebetulan Paroki Palur, ketika Rm. Yadi di Purbowardayan, masih menjadi wilayah bagian dari Paroki Purbowardayan. Maka perjumpaan dengan Rm. Yadi menjadi seperti reunian. Rm. Ria, yang oleh pengunjung lebih dikenal sebagai pelatih kor, berceritera pengalaman ketika di luar negri dan kemudian menjadi pelatih kor di lebih dari 60 paroki. Adapun Rm. Harto hanya berbicara sedikit tetapi membuat para pengunjung tertawa terbahak-bahak. Beliau berkata "Terima kasih telah dikunjungi dan diperhatikan, sehingga kami mendapat beras", karena dari berbagai bingkisan oleh-oleh dari pengunjung ada satu karung beras dan amat 20 bungkusan ukuran berat 5 kiloan gram. Rm. Bambang kemudian memimpin misa yang sudah disiapkan dengan petugas-petugas liturgi dari Lingkungan Margareta. Ketika acara makan siang bersama, Bu Rini dan Mas Handoko menjajakan Kalender Domus Pacis 2018 untuk mencari uang dana Komunitas Rama Domus Pacis.

0 comments:

Post a Comment