Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, August 27, 2014

RAMA GIYONO

Rama Christianus Sugiyono adalah Pastor Pembantu Paroki Kalasan yang mengalami sakit dan opname di RS Panti Rapih. Selepas dari opname beliau tinggal sementara di Wisma Domus Pacis Puren untuk pemulihan kesehatan. Selama sekitar dua minggu berada di Domus Pacis, Rama Giyono melakukan second opinion ke RS Elisabet Semarang dan juga terapi lidah di Magelang. Meskipun demikian perawatan pokok dilakukan di RS Panti Rapih sehingga Domus Pacislah yang melayaninya untuk periksa dokter dan terapi fisik. Karena diperkirakan akan cukup lama tinggal di Domus Pacis, kamar tamu yang ditempati kini ditambah fasilitas televisi baru agar Rama Giyono memiliki hiburan dalam kamarnya. "Engko aku terapi neng Panti Rapih" (Nanti aku menjalani terapi di Panti Rapih) kata Rama Giyono di kamar makan Senin pagi 25 Agustus 2014 yang disambung oleh Rama Agoeng "Yanu wis dikontak ndherekke nganggo mobil durung?" (Apakah Yanu, yang biasa menyopir, sudah dikontak untuk mengantar?). Mbak Tari yang menyuapi Rama Harto berkata "Pun dihubungi nanging dinten menika libur" (Sudah dihubungi tetapi hari ini libur). "Engko jam pira?" (Nanti jam berapa?) tanya Rama Bambang yang dijawab oleh Rama Giyono "Jam telu sore" (Jam tiga sore). Rama Bambang pun bilang "Aku pas ora duwe acara, engko takterke" (Aku tidak punya acara, nanti saya antar). Maka Senin sore Rama Bambang dan Mas Fredi, pramurukti, mengantar Rama Giyono yang kebetulan juga disertai salah satu keluarganya. Rama Giyono memang harus tekun menjalani terapi dan latihan setiap hari agar lidahnya dapat berfungsi dengan baik. Seakan mendapatkan hiburan, kalau ada yang bertanya Rama Giyono itu sakit apa, Rama Bambang kerap menjawab "Ora isa muni peri" (Tidak dapat mengucapkan kata peri), karena beliau belum dapat dengan jelas mengucapkan huruf "R". Kebetulan Rama Giyono tidak tersinggung, sehingga kalau mendengar beliau malah ikut tertawa.

0 comments:

Post a Comment