Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 31, 2014

SERING TERJADI, TAPI BANYAK YANG AWAM SOAL HENTI JANTUNG MENDADAK

Rahma Lillahi Sativa - dalam health.detik.com  Rabu, 27/08/2014 18:46 WIB
 
Yogyakarta, Penyakit jantung bukan lagi 'keistimewaan' bagi orang tua. Siapapun bisa kena. Salah satu gangguan jantung yang cukup menjadi momok, baik bagi orang tua maupun generasi muda namun tidak dikenal luas adalah henti jantung mendadak (HJM).

Apa itu? Henti jantung mendadak (HJM) merupakan kematian tak terduga yang disebabkan oleh gangguan jantung. Biasanya hanya berlangsung kurang dari satu jam.

HJM kerap dialami seseorang yang mungkin memang mengidap penyakit jantung atau memiliki penyakit jantung tapi yang bersangkutan tidak tahu kalau ia mengidap sakit jantung.

"Jadi gini, semua orang meninggal pasti henti jantung ya. Cuma masalahnya henti jantungnya bukan mendadak. Sedangkan henti jantung yang ini mendadak, kita tidak memprediksi (kapan terjadinya), tiba-tiba jantung mendadak berhenti memompa," terang Dr dr Budi Yuli Setianto, SpPD(K), SpJP(K) dalam acara bedah buku 'Peran Awam dalam Kasus Henti Jantung Mendadak' di Perpustakaan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, Rabu (27/8/2014).

Akan tetapi Kepala bagian Kardiologi Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr Sardjito ini mengatakan HJM sebenarnya masih bisa dicegah dan digagalkan dengan cara yang sederhana.

Secara global, kasus kematian akibat HJM mencapai 300.000-400.000 kasus pertahunnya. Itu pun 250.000 kasus di antaranya terjadi di luar rumah sakit atau tidak tertangani dengan baik. Ini artinya sebagian besar masyarakat awam di negara maju pun tidak tahu persis apa yang harus dilakukan dengan pasien HJM dan bagaimana cara menggagalkannya sebelum bantuan medis datang.

Lantas bagaimana dengan 'tren' henti jantung di Yogyakarta? "Saya kira tinggi. Tapi kalau angka pastinya saya belum tahu," kata dr Budi saat ditemui detikHealth usai acara bedah buku.

Dr Budi menambahkan di tempatnya berpraktik, RSUP Dr Sardjito, sebenarnya sudah ada prosedur untuk mengetahui secara pasti apa penyebab gangguan jantung pada pasien, yaitu primary PCI.

"(Sayangnya) kebanyakan (pasien) tidak dilangsung dibawa ke Sardjito, atau dibawa ke Sardjito dalam keadaan sudah meninggal di rumah. Kendalanya ya kalau ada yang serangan jantung atau mungkin HJM, mereka cuma pasrah. Padahal sebenernya HJM masih bisa digagalkan," keluh dr Budi.

Seperti yang dikatakan dr Budi sebelumnya, beberapa literatur medis mengungkapkan sekitar 30 persen kematian akibat penyakit pada jantung terjadi karena henti jantung mendadak. Namun yang dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan dengan baik hanya 15 persen saja.

(lil/up)

0 comments:

Post a Comment