Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, August 26, 2014

Sabda Hidup

Rabu, 27 Agustus 2014
Peringatan Wajib St. Monika
warna liturgi Putih
Bacaan:
2Tes. 3:6-10,16-18; Mzm. 128:1-2,4-5; Luk. 7:11-17, BcO 1Tim. 1:1-20.

Lukas 7:11-17:
11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" 14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" 15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." 17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.


Renungan:
Hari ini dikisahkan tindakan Yesus membangkitkan pemuda Nain dari kematian. Yesus yang sedang berjalan ke kota Nain bertemu rombongan pelayat. Tergerak oleh belas kasihan pada si janda, ibu dari yang meninggal, Ia menghiburnya dan memberikan hadiah luar biasa yaitu membangkitkan anaknya dari kematian.
Mungkin kita tidak mempunyai kuasa seperti Yesus untuk membangkitkan orang mati. Tapi Tuhan memberikan kemampuan kepada kita untuk membangkitkan harapan hidup sesama kita. Dalam situasi apapun bahkan kala hati sendiri lagi gundah, kita dipanggil untuk siap memberikan harapan kepada sesama. Kala kita menguatkan mereka yang lemah, menghidupkan harapan mereka yang putus asa, kita akan mengubah hidup yang suram menjadi bercahaya.  Marilah kita seperti Yesus terus berjalan, menjalani hidup kita dan pada saat bertemu dengan mereka yang berduka kita segera manghiburnya dan membantunya menemukan kembali harapan untuk hidup.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan orang-orang yang berjasa membangkitkan harapanmu dan yang telah kaubangkitkan.

Refleksi:
Siapa orang yang membangkitmu harapanmu dan kaubangkitkan harapannya, mengapa?

Doa:
Ya Yesus, semoga aku menjadi jalanMu untuk kebangitan sesama. Tumbuhkanlah jiwa penghiburan yang telah Kauberikan.. Amin.

Perutusan:
Aku akan membantu mereka yang lagi putus harapan.

0 comments:

Post a Comment