Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 31, 2014

Sabda Hidup

Senin, 01 September 2014
Maria Margareta Redi
warna liturgi Hijau
Bacaan:
1Kor. 2:1-5; Mzm. 119:97,98,99,100,101,102; Luk. 4:16-30. BcO 1Tim. 6:1-10

Lukas 4:16-30:
16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: 18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." 22 Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" 23 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" 24 Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. 25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. 26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. 27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." 28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. 29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. 30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Renungan:
Hari ini kita memasuki bulan Kitab Suci Nasional. Bulan Kitab Suci ini diadakan salah satu alasannya agar kita biasa membuka, membaca, mencecap dan mengaplikasikan Sabda Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Kebiasaan membaca Kitab Suci memang perlu dilatih dan diusahakan. Yesus pun melakukannya.  "....menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab" (Luk 4:16). Ketika Yesus mengurai isi Kitab yang dibaca kita bisa mengandaikan bahwa Yesus sudah biasa membaca Kitab Suci.
Dalam kesempatan ini saya hanya ingin mengajak anda untuk menemukan kembali KS anda, membukanya, membacanya, mencecapnya dan menjalani perutusannya. Kalau tidak mampu mengerti isinya tidak perlu merasa minder, tapi terus saja membacanya. Kata-kata dalam KS itu sendiri yang  akan berbicara pada kita kala kita terus membacanya.

Kontemplasi:

Duduklah dengan tenang. Bacalah Kitab yang dibaca Yesus dan biarkan teks itu memberikan arti bagi hidupmu.

Refleksi:
Apa yang bisa menggerakkanmu untuk membangun kebiasaan membaca KS?

Doa:
Ya Tuhan, singkirkanlah penghalang sabdaMu. Semoga aku selalu mempunyai kerinduan untuk membaca dan mendengarkan sabdaMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan mulai membiasakan diri membaca KS.

0 comments:

Post a Comment