Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, August 14, 2014

Sabda Hidup

Jumat, 15 Agustus 2014
Hari Biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Yeh. 16:1-15,60,63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Mat. 19:3-12. BcO Za. 12:9 - 13:9

Matius 19:3-12:
3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" 4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? 5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." 7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" 8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. 9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." 10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." 11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. 12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

Renungan:
Ada banyak orang mau menikah dan juga ada yang tidak mau menikah. Ada pula yang sungguh ingin mempunyai pasangan hidup tapi tidak segera mendapatkannya. Pilihan-pilihan ini mengandung aneka macam alasan dan konsekuensi. Setelah memilih dibutuhkan komitmen dalam memenuhi konsekuensi-konsekuensi tersebut secara konsisten.
Aku merasa bahwa sabda Yesus hari ini mengajak kita untuk secara konsisten dan berkomitmen atas pilihan hidup kita. Kalau kita berani memilih kita berani pula menghidupi pilihan tersebut. Semakin kita menghidupi pilihan itu kita pun akan dihidupi oleh pilihan tersebut.
Sebuah keluarga yang menghidupi pilihannya akan tumbuh dengan subur. Kerukunan mereka terjaga, bahkan dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya. Relasi orangtua-anak pun akan erat terjaga, bahkan sekalipun liang kubur telah menjemput mereka. 

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Evaluasilah komitmen dan konsistensimu dalam menghidupi pilihanmu.

Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan untuk menyuburkan kembali pilihan-pilihan hidupmu?

Doa:
Tuhan aku mohon rahmatMu mengalirkan kesejukan kasih pada mereka yang sedang kelelahan karena terik persoalan yang menggores daging kehidupannya. Amin.

Perutusan:
Marilah kita berjuang menghidupi pilihan kita.

-selamat kepada 4 Diakon yang ditahbiskan menjadi Imam KAS. Selamat menghidupi pilihan anda.

0 comments:

Post a Comment