Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 1, 2018

Percikan Nas Rabu, 02 Mei 2018

Peringatan Wajib St. Atanasius
warna liturgi Putih

Rabu, 02 Mei 2018

Bacaan-bacaan:
Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8. BcO Kis. 18:1-28.
Nas Injil:
1 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Percikan Nas
Perumpamaan Yesus tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya ini sangat mudah kita mengerti. Ranting akan bertumbuh dan berbuah kalau ia menyatu dengan sang pokok pohon. Ranting tidak mungkin hidup dan menghasilkan buah kalau terpisah dari pokoknya. Kita itu, ibarat ranting, akan hidup dan berbuah kalau menyatu dengan Kristus sang pokok pohon. Maka kini tinggal bertanya, bagaimana kita bisa menyatu dengan sang pokok tersebut?
Ada banyak langkah yang bisa kita buat agar bisa menyatu dengan Kristus. Salah satunya adalah terus menjaga relasi dengan Kristus. Setiap hari kita mempunyai waktu 24 jam. Maka sehari kita punya waktu 1440 menit. Andai kita menyiapkan waktu 15 menit sehari untuk bersama Kristus kita hanya menyiapkan kebersamaan kita dengan Kristus 1% waktu kita. Walau hanya 1% sering ada banyak alasan untuk menggagalkannya. Mari kita temukan ribuan alasan untuk memberikan waktu bagi Kristus. Menyatu dengan-Nya memungkunkan kita untuk berbuah. Bila kita berbuah Bapa pun akan bergembira.
Doa:
Tuhan berikanlah kepadaku kekuatan untuk selalu bersatu dengan-Mu. Bersama dengan-Mu menenangkan hatiku dan memungkinkanku untuk berbuah. Semoga aku pun bisa menyenangkan hati-Mu. Amin.
Menyatu dengan Sang Pokok
(goeng).

0 comments:

Post a Comment