Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, September 9, 2018

Lamunan Pekan Biasa XXIII

Senin, 10 September 2018

Lukas 6:6-11

6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
6:9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
6:11 Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa kegiatan di tempat ibadah adalah untuk membuka hati kepada Tuhan. Dengan beribadat orang berkomunikasi dengan Tuhan.
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa dengan ikut ibadat orang akan menjadi saleh. Kesalehan akan membuahkan perbuatan-perbuatan baik.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun rajin mengikut acara-acara di tempat ibadat, kalau hati sudah dikuasai oleh jiwa keras tertutup pada yang berbeda pandangan, orang dapat hanya mencari titik-titik negatif dari praktek-praktek baik yang berseberangan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu sadar bahwa sebaik apapun yang dijalani selalu saja dapat dinilai jahat oleh pihak yang memusuhi.
Ah, kalau mau baik saja dimusuhi, berhenti saja dari pada membuat ramai.

0 comments:

Post a Comment