Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, September 22, 2018

Rm. Yadi Rekaman Doa


Makan siang para rama Domus Pacis Puren pada Kamis 6 September 2018 itu sungguh amat meriah. Biasanya suasana makan hanya diwarnai oleh suara Rm. Bambang dengan dukungan dua karyawan yang bertugas. Maklumlah Rm. Tri Hartono dan Rm. Harto kalau berbicara volume suara seperti berbisik. Rm. Yadi lebih banyak diam dan kalau bersuara volumenya hanya sepertiga volume suara Rm. Bambang. Sementara Rm. Ria kalau menghendaki ini itu biasa menggunakan gerakan-gerakan tangan memberi tanda-tanda. Kalau ada omongan-omongan lucu yang biasa tertawa memang semua kecuali Rm. Ria. Tetapi tawa yang terdengar hanya terjadi pada karyawan dan Rm. Yadi. Rm. Rm. Tri Hartono dan Rm. Harto memang dapat terpingkal-pingkal tetapi seakan tanpa suara. Meskipun ada suasana biasa seperti itu, perjumpaan makan bersama tetap sungguh menyenangkan dan memberi kemeriahan batin.

Kemeriahan makan siang Kamis itu terjadi karena ada suara ramai yang volumenya amat berlibat-lipat lebih keras daripada yang sehari-hari biasa terjadi. Maklumlah, Rm. Hantoro hari itu datang berkunjung. Beliau, yang kini tinggal di Gereja Katedral Semarang, secara berkala sebulan sekali biasa datang ke Domus Pacis Puren. Hari itu Rm. Hantoro datang bersama 4 orang termasuk Pak Budi yang menyopiri mobil. Ketiga orang lain adalah Bapak Yohanes Gabriel, Mbak Elisabet, dan Mbak Sela. Mereka membawa banyak oleh-oleh termasuk buah-buah dan pempers. Semua ikut makan siang dan berkelakar ini dan itu. Maka guyonan dan omongan-omongan lucu membuahkan tawa-tawa berderai terbahak-bahak. Dari lima orang itu hanya Pak Budi yang tampak pendiam sekalipun menjadi bahan tertawaan. Keempat orang lainnya juga pintar berceloteh dengan omongan-omongan lucu. Mereka tampak senang sekali berjumpa dengan rama-rama Domus. Bahkan Sela meminta Rm. Yadi mengulang doa penutup makan. Dia terkesan dengan doa dengan bahasa Jawa untuk menutup makan yang terdiri dari tiga macam: Salam Maria, untuk jiwa di api penyucian, dan untuk Santo Barnabas pelindung Domus Pacis Puren. Sela merekam Rm. Yadi yang mengulang dengan mantap "Sembah bekti kawula Dewi Maria ..... dst".

0 comments:

Post a Comment