Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, September 29, 2018

PIPS


Ketika para rama Domus Pacis Puren sedang berada di kamar makan untuk santap siang pada Senin 17 September 2018, salah satu karyawan masuk dan berkata "Rama, tamunipun dhateng" (Rama, tamu datang). "Terus diaturi mlebu wae" (Minta saja terus masuk) kata Rm. Bambang yang mempercepat diri untuk menghabiskan makan. Para tamu yang amat didominasi ibu-ibu masuk ruang pertemuan dan meletakkan bawaannya di meja yang sudah disediakan. Makanan, minuman, lauk pauk, termos berisi nasi, dan berbagai hidangan lain tertata di meja yang diletakkan di tengah-tengah ruangan. "Rama, mangga dhahar sareng" (Rama, marilah kita makan bersama) kata salah satu ibu yang disahut oleh Rm. Bambang "Rama-rama ya pas dhahar, je. Wis saiki gek ndang dha makan siang. Engko terus omong-omong" (Para rama juga pas santap. Sekarang silakan segera makan siang. Nanti dilanjutkan dengan omong-omong). Para ibu dan beberapa bapak segera menyantap hidangan yang mereka bawa.

Pada sekitar jam 13.00 acara omong-omong dimulai. Dari pembuka acara, yaitu Bu Puji, ternyata yang datang adalah PIPS (Paguyuban Ibu-ibu Paroki Salam). Sebelumnya para rama Domus hanya tahu bahwa hari itu ada tamu dari Salam. Lewat Rm. Yadi Bu Puji sudah mengirim SMS bahwa yang akan datang berjumlah sekitar 25 orang. Tetapi dari yang duduk di kursi yang disediakan Rm. Bambang menghitung lebih dari 30 orang. "Rama, badhe nyuwun pirsa" (Rama saya akan bertanya) seorang ibu mengangkat tangan dan mengajukan pertanyaan kepada Rm. Bambang yang memandu omong-omong. Beliau bertanya "Kados pundi rama-rama ingkang sampun mboten makarya lan mboten campur umat menika ngadhepi kawontenan sepi?" (Bagaimana para rama yang sudah tidak berkarya dan tidak berada di tengah umat menghadapi keadaan sepi?). Rm. Bambang meminta para rama secara bergantian mensharingkan pengalamannya. Yang berbicara banyak adalah Rm. Ria dan Rm. Yadi, sedang Rm. Harto dan Rm. Tri Hartono memberikan tambahan singkat. Rm. Bambang menambahkan bahwa para rama pun secara perorangan juga masih menerima tamu baik yang meminta doa maupun yang berkonsultasi. Acara kunjungan di Domus Pacis pun macam-macam. Selain yang sekedar mampir dan juga yang berkunjung untuk omong-omong, tidak sedikit yang datang meminta pendampingan rekoleksi dan atau misa.

0 comments:

Post a Comment