Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, September 27, 2018

Percikan Nas Jumat, 28 September 2018

Wenseslaus dan Laurensius Ruiz, Domunikus Ibanez, Yakobus Kyushei Tomonaga, Inosensius dr Bertio
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Pkh. 3:1-11; Mzm. 144:1a,2abc,3-4; Luk. 9:18-22. BcO Tb. 7:1,8b-17; 8:5-13

Nas Injil:
18 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?" 19 Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit." 20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah." 21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun. 22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

Percikan Nas:
Suatu kali saya ketemu dengan orang yang akan pergi menjalani tes masuk suatu sekolah. Ketika ia bertanya kujawab bahwa tesnya tidak mudah. Hidup di sekolah itu pun tidak ringan. Banyak hal yang tidak pernah dia kerjakan di rumah harus dia lakukan nanti. Setelah menjawab seperti itu saya pun ditegur, “Mengapa Rama jawab seperti itu, anaknya bisa jadi tidak minat!?”.
Yesus bertanya kepada para murid tentang diri-Nya. Petrus menjawab bahwa Dia adalah Mesias. Yesus pun menjelaskan mesianitas diri-Nya, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Luk 9:22).
Jalan berat yang akan dilalui baik dimengerti orang yang akan melangkah. Ia tidak perlu menutup mata akan jalan berat yang mungkin dihadapi. Tidak pernah ada orang yang tidak melalui jalan berat dalam hidupnya. Semua orang pasti pernah dan akan pernah melaluinya. Maka pantaslah kita menyiapkan diri supaya kita mampu melewati dengan baik kala yang berat itu harus kita lalui.

Doa:
Tuhan, Engkaulah kekuatanku. Pada-Mu aku bersandar. Berikanlah rahmat kepada kami agar kami mampu menjalani peziarahan ini dengan baik dan setia kepada-Mu. Amin.

Jalan berat

September adalah Bulan Kitab Suci
“Ayo rajin baca Kitab Suci"
(goeng).

0 comments:

Post a Comment