Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, September 22, 2018

Lamunan Pekan Biasa XXV

Minggu, 23 September 2018

Markus 9:30-37

9:30. Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang;
9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"
9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku." 

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, berhadapan dengan anak orang tua dapat melihat diri sebagai penanggungjawab akan perkembangannya. Orang tua harus mengajari anak tentang sopan santun dalam pergaulan agar dapat menghormat kaum dewasa sesuai kedudukannya.
  • Tampaknya, di dalam kebersamaan berhadapan dengan kalangan anak kaum dewasa dapat melihat diri sebagai penjaga ketertiban. Kaum dewasa harus membiasakan anak-anak untuk dapat mengikuti acara-acara seperti orang tua.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, setidak teratur dan setidak tertib apapun kaum anak dalam kebersamaan, bagaimanapun juga mereka adalah guru kaum dewasa yang jadi pengurus dan pejabat untuk  tidak mencari tempat untuk berkuasa tetapi untuk hidup dalam kesemartabatan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa dalam kebersamaan orang memiliki martabat sama dan saling melayani sesuai dengan posisinya.
Ah, bagaimanapun demi kesejahteraan hidup orang harus cari status setinggi mungkin di tengah masyarakat.

0 comments:

Post a Comment