Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, January 18, 2020

Beata Christina Ciccarelli

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 4868 Diterbitkan: 24 Juli 2013 Diperbaharui: 19 April 2017

  • Perayaan
    18 Januari
  •  
  • Lahir
    24 February 1481
  •  
  • Kota asal
    Abruzzi - Italia
  •  
  • Wilayah karya
    Aquila - Italia
  •  
  • Wafat
    18 Januari 1543 di Aquileia, Italy | Oleh sebab alamiah
    Dimakamkan di Gereja dalam biara Santa Lucia tepat disebelah kanan altar
  •  
  • Beatifikasi
    Tahun 1841 oleh Paus Gregorius XVI
  •  
  • Kanonisasi

Beata Christina hidup pada abad keenambelas. Ia dilahirkan di Abruzzi, Italia dan dibabtis dengan nama : Matthia Ciccarelli. Setelah tumbuh dewasa, Matthia merasakan panggilan untuk hidup dalam doa dan silih. Ia memilih untuk menjadi seorang rubiah. Matthia masuk Biara St. Agustinus di Aquila. Ia dipanggil Suster Christina.
Kehidupan Suster Christina sebagai seorang biarawati adalah kehidupan yang tersembunyi dan sunyi. Tetapi masyarakat Aquila segera mengetahui keindahan panggilan biarawati ini. Suster Christina dan para biarawati lainnya mendatangkan banyak berkat bagi mereka melalui hidup bakti dalam doa. Suster Christina memang tinggal dalam biara tertutup, tetapi ia amat sadar akan kebutuhan orang-orang miskin di daerahnya. Ia dan para biarawati lainnya memberikan apa saja yang dapat mereka lakukan bagi penduduk di sana. Suster Christina juga senantiasa peduli akan salib dan penderitaan yang ditanggung penduduk. Ia berdoa dan mempersembahkan matiraga kepada Tuhan bagi intensi-intensi mereka. Setelah moeder lama meninggal, Suster Christina lalu ditunjuk sebagai kepala biara yang baru.
Yesus memberkati Suster Christina dengan karunia ekstasi dan kemampuan untuk sekali waktu mengetahui hal-hal yang akan datang. Tuhan bahkan menggunakannya untuk mengadakan mukjizat demi kebaikan yang lain.  Suster Christina terkenal karena kesalehan, kerendahan hati, dan kemurahan hati kepada orang miskin. Ia sering diminta sebagai pembimbing rohani oleh umat dari semua lapisan masyarakat. Pada hari raya Corpus Christi, umat menyaksikan Christina terlihat melayang, dan wajahnya memancarkan cahaya keemasan.  Christina juga mengalami sebuah penglihatan pada hari Jumat Agung dan menyebabkan ia mendapatkan stigmata pada hari berikutnya.
Ketika Suster Christina wafat, anak-anak kecil di Aquila melintasi jalanan sembari menyerukan bahwa biarawati kudus itu telah wafat. Itu terjadi pada tanggal 18 Januari 1543. Orang banyak berduyun-duyun datang sebagai ungkapan hormat dan terima kasih sebab ia telah menjadi anugerah bagi kota mereka.

0 comments:

Post a Comment