Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 19, 2020

Santo Canute

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3926 Diterbitkan: 24 Juli 2013 Diperbaharui: 16 Januari 2016

  • Perayaan
    19 Januari
  •  
  • Lahir
    Hidup abad ke-11
  •  
  • Kota asal
    Denmark
  •  
  • Wafat
    Tanggal 10 Juli 1086 | Martir
    Dibunuh di Church of Saint Alban, Pulau Fünen, Denmark
  •  
  • Kanonisasi
    Tahun 1101 oleh Paus Paskalis II

Santo Canute adalah raja Denmark yang kuat dan bijak di abad kesebelas. Ia digambarkan sebagai seorang atlit yang hebat, seorang penunggang kuda yang cakap, dan seorang panglima perang yang mengagumkan. Sebagai ungkapan syukur kepada Yesus atas segala rahmat dan berkat yang telah ia terima, ia selalu berupaya untuk menjadi seorang raja yang baik bagi rakyatnya.
Di awal masa pemerintahannya, ia memenangkan sebuah peperangan melawan bangsa barbar yang mengancam hendak mengambil alih kekuasaan. Raja begitu mencintai iman Kristiani hingga ia memperkenalkannya kepada orang-orang yang belum pernah mendengar mengenai kekristenan. St. Canute berlutut dalam gereja di kaki altar dan mempersembahkan mahkotanya kepada Raja segala raja, Yesus. Raja ini amat murah hati dan lemah lembut kepada rakyatnya. Ia selalu berupaya membantu mereka mengatasi masalah-masalah mereka.  Di atas segalanya, ia ingin membantu mereka menjadi pengikut Yesus yang sejati.
Suatu hari pecah pemberontakan dalam kerajaannya akibat rasa tidak puas sekelompok orang atas hukum-hukum yang ia tetapkan mengenai dukungannya terhadap Gereja. Para pemberontak kemudian bersekongkol untuk membunuhnya. Mereka mendatangi gereja di mana Raja Canute sedang berdoa. Raja tahu mereka telah datang untuk mencelakainya. Ketika para musuh masih di luar, Raja Canute segera menerima Sakramen tobat dan menyambut Komuni kudus. Ia berbelas-kasihan kepada mereka yang begitu murka hingga hendak membunuhnya. Dengan segenap hati ia mengampuni para musuhnya. Sementara ia masih berdoa, sebilah tombak dilemparkan melalui jendela dan raja pun tewas seketika di dalam gereja.
Pada tahun 1300, makamnya dipindahkan ke sebuah Khatedral yang dibangun untuk mengenang namanya;  Chatedral of Saint Canute Odense Denmark.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

0 comments:

Post a Comment