Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, January 8, 2020

Terapi Kerutinan?



Dr. Tjin Willy bilang bahwa disorientasi “terjadi akibat penurunan kesadaran seseorang yang ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk merespons terhadap lingkungan sekitar” (https://www.alodokter.com). Orang yang mengalami hal ini dapat tak mengenal keadaan sekitar seperti orang, benda, waktu dan tempatnya. Dokter itu menunjukkan deretan penyebab terjadinya disorientasi: stroke, epilepsi, radang otak atau infeksi organ lainnya, demensia, penyakit alzheimer, gagal ginjal, gagal hati, penyakit jantung (misalnya gangguan irama jantung dan gagal jantung), penyakit paru-paru, gangguan hormon tiroid, gangguan elektrolit.

Ketika memperhatikan tulisan dr. Tjin Willy, saya teringat teman serumah. Kami terdiri dari beberapa orang lansia yang tinggal di salah satu rumah tua. Salah satu teman tampaknya mengalami disorientasi waktu. Pada sore hari dia dapat ribut bertanya apakah koran hari itu sudah datang. “Tadi sudah dibaca, kan?” kata karyawan yang dijawabnya “Itu koran kemarin. Yang pagi ini belum datang.” Beberapa teman tertawa karena saat itu adalah sore hari. Setiap sore para penghuni kumpul doa bersama. Pada suatu ketika dia berkata “Mengapa bacaannya beda dengan yang ada pada buku saya?” Salah seorang teman melihat yang dia baca. Dia membuka halaman hari Rabu. Pada saat itu hari Senin.

Yang saya tahu teman itu tidak mengalami stroke, epilepsi,  demensia, alzheimer, gagal ginjal, gagal hati, dan paru-paru. Apakah ada gangguan hormon atau elektrolit atau radang otak? Iseng-iseng, ketika bersama saat makan, saya tanya “Mengapa kamu sering mengalami disorientasi waktu? Sore kamu kira pagi. Tengah malam kamu kira saat makan sore. Senin, Selasa, dan Rabu, kamu sering keliru.” Ternyata dia menjawab dengan mantap “Soale aku saiki wis ora mulang” (Sebab kini aku sudah tidak mengajar). “Oooo, karena sudah tak punya jadual rutin” teman lain berkomentar.

Pada suatu ketika dia meminta agar ada papan tulis untuk menata jadual memimpin doa bersama. Kemudian dia menulis hari-hari berikut nama-nama siapa yang bertugas. Tetapi yang terjadi beda dengan yang tertulis. Dia sering langsung memimpin pada hal hari itu adalah jadual orang lain. Atau .... pada hari tugasnya, dia diam saja atau tidak datang. “Jaréné nèk ana jadual rutin ora bingung” (Katanya kalau ada jadual rutin tidak akan mengalami kebingungan) komentar salah satu teman. Dalam hal ini saya harus memberi penjelasan “Itu  kalau dia mendapat jadual rutin. Tetapi bukan kalau dia yang membuat jadual”.

0 comments:

Post a Comment