Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, June 26, 2013

Sabda Hidup
Kamis, 27 Juni 2013
Sirillus dr Aleksandria
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 16:1-12,15-16;Mzm. 106:1-2,3-4a,4b-5; Mat. 7:21-29

Matius 7:21-29
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
7:28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
7:29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.


Renungan
Sebuah bangunan selalu diawali dengan membuat pondasi. Setiap pembangun selalu berpikir bagaimana pondasi mesti dibuat sekokoh mungkin karena ia akan menjadi penopang seluruh bangunan. Para tukang akan memilih batu baik untuk dipasang sebagai pondasi.
Kalau kita baca bacaan Injil hari ini pondasi iman bukan terletak kuatnya teriakan-teriakan tentang Allah, tapi daya untuk menjalankan kehendak Bapa dalam kehidupan sehari-hari. Daya ini hidup dan muncul dalam kehidupan harian mereka yang beriman. Sabda Allah mengakar dalam batinnya dan menggerakkan kehidupannya untuk menghadirkan Allah sendiri.
Ketika seseorang mengakarkan Sabda dan Kehendak Allah dalam batinnya ia pun mampu menghadapi aneka macam goncangan, badai, dan banjir yang siap menghancurkan jatidiri iman seseorang. Mudahkah? Memang tidak mudah. Namun marilah kita mulai membangun pondasi iman kita, mengokohkannya dengan mendengarkan Sabda Allah dan menghidupinya dalam tindakan keseharian kita.

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan dirimu sebagai suatu bangunan. Lalu datanglah banjir menimpa dirimu. Kokohkah dirimu menghadapi banjir tersebut.

Refleksi
Bagaimana anda membangun pondasi imanmu?

Doa
Tuhan, semoga aku makin mampu mengakarkan SabdaMu dalam diri kami dan melahirkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

Perutusan
Aku akan memperkokoh pondasi imanku.

0 comments:

Post a Comment