Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, June 25, 2013

TUA PUN PUNYA YANG ENAKAN

Pagi ini dalam makan, Rabu 26 Juni 2013, terjadi omongan tentang pakaian yang enak di antara Rama Yadi, Rama Harta, dan Rama Bambang. Rama Bambang melontarkan pertanyaan "Njenengan dha gadhah rasukan favorit mboten?" (Anda punya baju favorit tidak?). Rama Harta menjawab dengan anggukan kepala dan suara lirih "Gadhah" (Punya). Tetapi yang terlibat omongan cukup panjang lebar adalah Rama Yadi dan Rama Bambang.

"Kula sok rumangsa mantep lan sreg dengan baju atau kaos tertentu," (Saya sering sudah merasa mantap dan nyaman dengan baju atau kaos tertentu) kata Rama Yadi berceritera "nanging ngerti-ngerti pun mboten onten. Kanyata dijupuk sing sok ngewangi ngumbahke sebab dianggep pun mboten pantes marga pun onten suweke utawa rupane pun lawas" (tetapi tahu-tahu sudah hilang. Ternyata diambil oleh yang sering membantu mencuci dianggap tak pantas lagi dipakai karena ada sobeknya atau warnanya sudah menghilang). Rama Yadi memang punya warga katolik yang biasa membantu khusus mencuci dan menyetrika pakaian beliau. Orang itu ternyata sering mengambil yang dianggap tak pantas pakai. Padahal Rama Yadi merasa itu enak sekali dipakai. Memang Rama Yadi selalu mendapatkan yang baru. "Nanging sing anyar jaitane sok krasa kandel lan mbotren eca. Kain anyar ugi sok damel krasa gatel" (Tetapi jahitan baru sering terasa tak enak karena agak tebal. Kain baru pun biasa terasa gatal di kulit) tambah Rama Yadi. Rama Bambang nambah ceritera dengan informasi "Rasukan favorit kula ketoke diguwang petugas Panti Rapih" (Baju favorit saya mungkin dibuang oleh petugas Rumah Sakit Panti Rapih). "Lho kenging napa?" (Lho mengapa) tanya Rama Yadi. "Dhek kula kecelakaan wingi, rasukan sing kula nggo rak sing kula remeni. Nah, teng Panti Rapih niku penuh rah lan teles kebes merga toya udan" (Ketika kecelakaan kemarin saya memakai baju yang saya sukai. Nah, di Panti Rapih itu penuh dengan darah dan basah kuyub karena air hujan) jelas Rama Bambang. Eeeee, wis dha tuwa kok ya isih nganggo senengan (Eeeee, udah tuwa kok masih pakai kesayangan) ha ha ha .......

0 comments:

Post a Comment