Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, June 18, 2013

Sabda Hidup
Rabu, 19 Juni 2013
Romualdus
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
2Kor. 9: 6-11; Mzm. 112:1-2,3-4,9; Mat. 6:1-6,16-18

Matius 6:1-6.16-18
6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."


Renungan
Hidup doa dan puasa adalah laku hidup manusia. Dijalani, dikembangkan dan diperdalam dari waktu ke waktu. Makin hari akan menjadi bagian utuh dari diri seorang manusia. Ke mana pun, di mana pun dan kapan pun pola laku doa dan puasa akan muncul pada orang tersebut.
Mereka yang sudah menghidupi doa, puasa dan derma dalam hidupnya tidak pernah berpretensi pamer ketika melakukannya. Namun mereka yang belum sepenuhnya menjadikannya sebagai bagian dari hidupnya akan cenderung pamer, berusaha menunjukkan pada orang lain tindakan doa, puasa dan dermanya, gampang terusik kalau orang lain tidak mengikuti caranya.
Yesus mengajak kita untuk menumbuhkan hidup doa, puasa dan derma sebagai bagian dari hidup kita namun bukan untuk dipamerkan pada orang lain. Biarkan itu merasuk dan mengalir dalam diri kita sehingga pada saatnya memancar kepada banyak orang tanpa harus kita pamerkan.

Kontemplasi
Pejamkan matamu. Ingatlah kembali hidup doa, puasa dan dermamu. Bayangkan ketika anda melakukan itu semua: sebagai tindakan yang hidup dalam dirimu atau hanya merupakan pamer saja.

Refleksi
Tulislah pengalaman doa, puasa dan dermamu.

Doa
Tuhan semoga aku makin bisa menjadikan doa, puasa dan dermaku sebagai bagian dari hidupku bukan sebagai tindakan yang kulakukan karena ingin dihormati orang lain. Amin.

Perutusan
Aku akan menyediakan waktu untuk doa, puasa dan derma.

0 comments:

Post a Comment