Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, September 24, 2017

Kehidupan Pasangan Suami Istri Lansia

diambil dari http://sekitarbk.blogspot.co.id/2008/04 Posted by bean 

Kehidupan pasangan suami istri, tidak selamanya dan tidak semuanya berjalan dengan mulus dan lestari. Memang banyak pasangan suami istri yang mempunyai harapan agar dalam perkawinannya bisa langgeng. 

Dalam kehidupan manusia, banyak pasangan suami istri yang bertahan sampai usia lanjut, namun tidak sedikit pula yang putus di tengah jalan. Dalam kehidupan di masyarakat dan keluarga, pasangan suami istri lansia banyak dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor itu misalnya budaya dan tradisi, ekonomi dan religius. 

Dari segi tradisi dan budaya banyak pasangan suami istri lansia yang menderita, khususnya dalam budaya Jawa dengan taraf pendidikan yang relatif rendah. Seolah-olah dalam benak pasangan lansia tersebut terpatri suatu pandangan bahwa orang yang sudah tua atau sudah menopause tak pantas lagi hidup mesra berdua, malu dilihat cucu atau anak-anaknya. Biasanya istri yang lansia setelah menopause cenderung menjauh dari suami dan lebih dekat dengan cucunya. Namun dalam kehidupan sehari-hari, ternyata banyak ditemui bahwa sang suami menjadi sering uring-uringan, banyak keluhan, sering masuk angin dan sebagainya. Hal inilah yang sebenarnya menunjukkan adanya ketidakpuasan (masalah) dalam kehidupan suami istri lansia.

Jika ditelusuri sumber masalah yang sebenarnya seringkali berawal dari ketidakpuasan karena kebutuhan biologis dan psikis suami tidak terpenuhi akibat kondisi diatas. Di sisi lain mungkin terjadi konflik tradisi dan budaya dalam diri sang suami, ia merasa sudah tua dan tak pantas berduaan seperti dulu, namun ketahanan mentalnya ternyata rapuh sehingga jatuh dalam kondisi yang makin menderita.

Kemudian dari faktor ekonomi pasangan suami istri lansia dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok (Win Kartakusumah, 1994) yaitu :

¨ Kelompok pertama yaitu kelompok lansia yang sudah pikun artinya mereka sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

¨ Kelompok kedua yaitu kelompok lansia yang produktif, mereka yang mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan tidak tergantung pihak lain.

¨ Kelompok ketiga yaitu kelompok lansia yang miskin, mereka yang secara relatif tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri, seperti pekerjaan atau pendapatan yang tidak dapat menunjang kelangsungan hidupnya. 

Bagaimana kondisi lansia di Indonesia? Banyak penelitian telah dilakukan dan hasilnya sebagian besar lansia masih membutuhkan pekerjaan sebagai sumber penghasilan. Dimana cakupan mereka yang menerima pensiun sangat terbatas, dua sumber penghasilan yaitu gaji/upah dan bantuan anak/cucu merupakan sumber yang terpenting. Tingginya partisipasi penduduk lansia dalam angkatan kerja menunjukkan bahwa peran penerimaan dalam bekerja merupakan sumber yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mereka.

Kehidupan lansia mengalami peningkatan minat pada hal-hal yang bersifat religius atau keagamaan. Ketertarikan terhadap agama pada lansia tersebut sering dipusatkan pada masalah kematian pada usia tersebut. Agar lansia memiliki kesiapan untuk menghadapi kematian, maka lansia perlu diberi kesempatan mempersiapkan diri untuk mencapai tujuan atau makna hidup. Banyak orang-orang lanjut usia yang berminat pada agama atas alasan-alasan murni keagamaan atau karena taqwa yang timbul dari kesadaran hati nurani sendiri. Kesadaran itu timbul, besar kemungkinannya karena liang kubur semakin hari semakin dekat. Persoalan psikologis yang menyertai minat keagamaan ini terutama sekali dipengaruhi oleh latar belakang masa lalu (termasuk pendidikan lingkungan keluarga) dan kesehatan mereka waktu setengah baya. 

Menyikapi masalah-masalah diatas, usaha positif yang perlu diusahakan agar kehidupan sehari-hari pasangan suami istri lansia tetap sehat dan produktif, adalah dengan menjalankan kebiasaan-kebiasaan hidup secara teratur, seperti pada usia-usia sebelumnya. Hanya perlu diingat bahwa lansia perlu menyesuaikan kebiasaan tersebut dengan kondisinya. Di samping itu lansia juga tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu secara berlebihan dalam berbagai hal untuk memenuhi kebutuhannya. Pada prinsipnya kebutuhan-kebutuhan hidup harus tetap terjaga dan terpenuhi sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing individu.

0 comments:

Post a Comment