Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, September 7, 2017

Lamunan Pesta

Kelahiran Santa Perawan Maria
Jumat, 8 September 2017

Matius 1:1-16.18-23

1:1. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,
1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud,
1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
1:18. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, di era global orang menghayati hidup berkeluarga terutama sebagai hubungan antara istri, suami, dan anak-anak. Dengan berkeluarga hubungan dengan orang tua dan mertua terkikis oleh kesibukan kerja dan kegiatan harian dan kaum tua ini pun harus siap kurang atau bahkan tidak diperhitungkan.
  • Tampaknya, di era global orang didorong untuk berpandangan ke depan sehingga omong tentang extended family (keluarga besar), yang berkaitan dengan sanak famili sedarah, menjadi tema masa lalu yang dapat mengganggu hidup seseorang. Kegairahan meneliti silsilah dalam hidup seseorang menjadi kesibukan orang yang kurang kerjaan dan gagap perubahan zaman.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sehebat apapun prestasi seseorang dengan segala buah-buah status sosial dan kekayaannya, dia tidak akan menyadari dan menghayati kesejatian hidup yang dayanya adalah campur tangan ilahi yang dapat ditelusuri jejak-jejak-Nya lewat kehidupan para leluhur dari orang tua hingga mereka yang berada dalam garis silsilah nenek-kakek moyang. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, kalau mengadakan atau ikut pertemuan trah atau keluarga besar, orang tidak terutama berbangga ria karena menjadi keturunan orang-orang hebat tetapi akan menemukan dan menyadari karya hebat Tuhan bahkan dalam peristiwa sosok-sosok lampau yang mungkin memalukan.
Ah, silsilah itu tema orang-orang kolot.

0 comments:

Post a Comment