Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 4, 2017

Bu Rudy Juga Ikut


"Kami sungguh tidak mengira kalau akan dapat diterima dengan omong-omong seperti ini" kata salah satu bapak yang bersama kelompok datang di Domus Pacis pada Minggu 1 Oktober 2017 pada lebih dari jam 14.00. Rm. Bambang menyongsong mereka sesudah Mas Abas memberi informasi "Rama, wonten rombongan tamu saking Sala" (Rama, ada rombongan tamu dari Sala). Di dalam hati Rm. Bambang "Wadhuh, mesthi seka Purbowardayan. Padahal aku wis omong nek Minggu pertama mesthi ana acara" (Aduh, pasti dari Purbowardayan. Padahal aku sudah bilang kalau Minggu pertama pasti ada acara). Benarlah, yang datang adalah rombongan dari Paroki Purbowardayan yang berjumlah 13 orang termasuk 2 orang kanak-kanak.

Pembicara dari rombongan ini menjelaskan bahwa mereka adalah wakil Panitia Ulang Tahun Paroki. Salah satu kegiatan dari panitia adalah bakti sosial dengan membuat bingkisan untuk para rama praja yang sudah ada di rumah tua. Maka mereka pertama-tama datang ke Wisma Petrus di kompleks Seminari Tinggi Kentungan. Kebetulan salah satu penghuni, yaitu Rm. Djonowasono, pernah cukup lama berkarya di Purbowardayan. Ketika sampai di Domus Pacis pada kunjungan keduanya, kebetulan para rama sedang beristirahat siang. Tetapi Rm. Bambang masih bersama relawan yang baru saja selesai mengurus pelaksanaan Novena Domus. Ketika Rm. Bambang menerima dan bercengkerama dengan para tamu, sebagaimana kata-kata permulaan tulisan berita ini, para tamu sungguh merasa mendapatkan kesempatan istimewa. Kata salah satu bapak, mereka menggambarkan bahwa kedatangan ke Domus Pacis akan seperti di Wisma Petrus, yang katanya cukup menyerahkan bingkisan dan kemudian meninggalkan tempat.

Sesudah omong-omong di ruang pertemuan dalam, Rm. Bambang mengajak para tamu mengunjungi Rm. Tri Wahyono di kamarnya. "Yok, nyanyi Ndherek Dewi Mariya" (Yok, kita menyanyikan lagu Ndherek Dewi Mariya) kata-kata Rm. Bambang yang membuat semua melantunkan lagu itu. Dan mulut Rm. Tri Wahyono pun ikut terbuka membuat bentuk-bentuk vokal ucapan nyanyian itu. Dari kamar Rm.Tri Wahyono para tamu diajak menuju kamar Rm. Yadi. Ketika pintu yang tertutup diketuk dan tak ada respon, salah satu dari tamu berkata "Nembe sare, rama" (Rama, beliau sedang tidur) yang disahut oleh Rm. Bambang "Mboten napa-napa" (Tak soal) yang terus membuka pintu serta masuk. Rm. Yadi memang sedang tertidur. Tetapi Rm. Bambang membangunkan dengan kata-kata "Rama, onten tamu-tamu saking Purbowardayan" (Rama, ada tamu dari Purbowardayan). Rm. Yadi, yang juga pernah tinggal di Purbowardayan, membuka mata dan kemudian tampak gembira mendapatkan kunjungan ini. Apalagi salah satu di antaranya adalah Ibu Rudy, Walikota Sala.

0 comments:

Post a Comment