Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, October 1, 2017

Ibu-ibu Sepuh Lingkungan Taunan


Sekitar jam 11.00 hari Jumat tanggal 22 September 2017 ada suara ramai orang-orang di teras barat gedung induk Domus Pacis. Rm. Bambang keluar dan di depan pintu kamarnya ketemu Mas Abas yang berkata "Wonten tamu pengin kepanggih rama-rama" (Ada tamu yang ingin berjumpa dengan para rama). Ternyata beberapa ibu sepuh memang sudah berdiri di teras. Ketika melihat Rm. Bambang mereka langsung menghampiri dan menyalami. "Ngga, lenggah teng ngriku" (Mari silakan duduk di situ) kata Rm. Bambang sambil menunjuk ruang aula dalam Domus Pacis. Para ibu itu masuk aula kemudian datang juga Rm. Harto, Rm. Rio, Rm. Tri Wahyono, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Yadi. "Wela, mau wis dha mlebu rene, ta" (O, tadi mereka sudah masuk aula) kata Rm. Bambang dalam hati karena melihat dos-dos bingkisan dan buah-buah diletakkan di atas beberapa meja.


Rm. Bambangpun mengucap "Ngoleh-olehi, nggih?" (Membawa oleh-oleh, ya?) yang disambut tertawa oleh ibu-ibu yang berjumlah 11 orang. Dari 11 orang ibu itu hanya satu orang yang masih tampak muda, yang ternyata adalah ketua Lingkungan yang membuka dengan kata-kata "Kami datang dari Lingkungan Taunan, Paroki Bintaran. Ini kami datang sebagai pelaksanaan niat sesudah salah satu pertemuan Bulan Kitab Suci." Suasana kunjungan sekitar 45menit itu sungguh penuh keakraban dan canda ria. Mereka seperti mengalami reuni dengan Rm. Rio yang pernah berkarya di Paroki Bintaran. Rm. Tri Wahyono pernah juga di Bintaran ketika menjadi Ketua Komisi Komsos. Pada saat akan meninggalkan Domus Pacis, salah satu ibu sepuh berdoa dan kemudian Rm. Harto menutup dengan berkat.

0 comments:

Post a Comment