Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, October 8, 2017

Rm. Gito di Pastoran?


"Rama Gito ketok rene ora?" (Apakah Rm. Gito tampak ke sini?) tanya Rm. Bambang kepada Mas Abas ketika makan pagi Selasa 3 Oktober 2017 yang mendapat jawaban "Namung wingi enjing ngersakaken ngunjuk susu. Terus wingi siang Andre mriki mendhet pempers" (Kemarin pagi hanya minta untuk minum susu kedelai. Kemudian kemarin siang Andre, pendamping khusus Rm. Gito, kesini mengambil pempers). "Wela, nek ngono saiki wis pareng nganggo pempers" (Kalau begitu sekarang sudah boleh pakai pempers) komentar Rm. Bambang. Komentar ini berkaitan dengan informasi bahwa dulu Rm. Hadi, Minister Domus Pacis, tidak membolehkan karyawan memakaikan pempers untuk Rm. Gito karena dikhawatirkan akan menderita iritasi. Rm. Rio bertanya "Apa merga wis sepuh, terus sok ngersakke sok neng pastoran sok neng Domus?" (Apakah karena sudah tua maka beliau sering minta pindah-pindah antara Pastoran Paroki Pringwulung dan Domus Pacis?). Rm. Tri Hartono, Rm. Harto, dan Rm. Bambang serta Mas Abas tidak memberi jawaban.


Rm. Gito memang sudah berusia 86 tahun. Tampaknya beliau memang selalu ingin berdekatan dengan Rm. Hadi yang kalau kerap ke Domus memang mayoritas untuk Rm. Gito. Rm. Gito memang kerap meminta ke Pastoran dan kemudian minta dijemput lagi ke Domus Pacis. Keinginan Rm. Gito ini terungkap pada Minggu 1 Oktober 2017 ketika sedang makan siang. Pada waktu itu Mgr. Rubiyatmoko, sesudah acara Novena Domus Pacis, juga bergabung makan bersama para rama Domus. Rm. Gito berkata kepada Mgr. Rubi "Kula tak tilem wonten Pastoran, nggih?" (Perkenankanlah saya tidur di Pastoran Paroki, ya?) yang disahut oleh Rm. Bambang "Mung sarene napa klebet le dhahar?" (Itu hanya tempat untuk tidur atau termasuk santapan). Rm. Gito menjawab "Le nedha nggih sok mrika sok mriki" (Dalam hal makan bisa disana bisa disini). Mgr. Rubi sebenarnya hanya menyampaikan pokok jawaban "Kula rembage rumiyin kaliyan Minister, nggih" (Akan saya bicarakan dulu dengan Minister, ya). Tetapi sejak Mgr. Rubi meninggalkan Domus, Rm. Gito minta ke Pastoran Pringwulung dan hingga Selasa 3 Oktober 2017 menjelang siang Rm. Bambang tidak melihatnya di Domus Pacis. Tetapi pada sore hari beliau datang juga dan ikut misa. Sedang pada Rabu pagi pendamping beliau datang di Domus untuk meminta celemek, karena Rm. Gito menghendakinya. Dalam hati Rm. Bambang bertanya "Apa aku nek nganti umur luwih wolungpuluh ya ngono pa, ya?" (Apakah aku kalau sampai berumur 80an juga akan begitu?).

0 comments:

Post a Comment