Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, October 16, 2017

Masih Pengurus Domus Pacis


"Nyuwun dongane kangge bapak nggih" (Minta doa untuk bapak, ya). Demikian kata-kata SMS yang masuk dalam HP Rm. Bambang pada Sabtu 14 Oktober 2017 jam 15.32. SMS itu datang dari Rm. Agoeng yang meninggalkan Domus Pacis pada tanggal 16 September 2017 karena mendapatkan tugas menjadi Pastor Kepala di Paroki Wates. Pak Tukiman, ayah Rm. Agoeng, memang sudah cukup lama menderita sakit dan beberapa kali drop. Usia lebih dari 80 tahun membuat Pak Tukiman mengalami lebih menderita karena sakitnya. Rm. Bambang menanggapi SMS Rm. Agoeng dengan SMS pula "Wonten dalem punapa rumah sakit?" (Di rumah atau rumah sakit?) yang mendapatkan jawaban "Wonten griya" (Di rumah). Rm. Bambang kemudian menjanjikan lewat SMS untuk berkunjung di keesokan harinya. Itulah sebabnya ketika Minggu 15 Oktober 2017 Rm. Bambang diantar oleh Mas Handoko dan Bu Rini pergi ke Klaten menuju rumah Pak Tukiman pada sekitar jam 11.30. Rm. Agoeng juga masih berada di rumah Klaten. Kondisi Pak Tukiman memang sudah amat lemah. Beliau hanya dapat berbaring dan kalau minta duduk harus dilayani dan disangga.

Pada waktu Pak Tukiman tertidur, Rm. Agoeng omong-omong dengan Rm. Bambang, Mas Handoko, dan Bu Rini tentang situasi Rm. Agoeng kini di Wates dan tentu juga tentang Domus Pacis. Ketika berbicara tentang Domus Pacis muncul omongan tentang proses pembuatan Kalender Domus Pacis 2018 yang kini sudah masuk percetaan. "Pinten beaya cetake" (Berapa beaya untuk pencetaan?) tanya Rm. Agoeng. Rm. Bambang memberi tahu jumlah yang dibutuhkan. Rm. Agoeng berkata "Kartu ATM diasta mboten? Yen diasta kula pendhetke" (Membawa kartu ATM tidak? Kalau dibawa, sekarang saya ambilkan) yang langsung dijawab Rm. Bambang "Mboten" (Tidak bawa). "Napa saene njenengan mbikak rekening, terus mangke artane kula pindah teng ngriku" (Apa tidak baik kalau Anda membuka rekening bank dan kemudian uang tambungan saya pindah ke situ) usul Rm. Agoeng karena uang Domus yang dibicarakan berada dalam rekening bank atas nama Rm. Agoeng. Tetapi ternyata Rm. Bambang menjawab "Njenengan tesih Pengurus Domus Pacis ber-SK Keuskupan, ta?" (Bukankah Anda masih Pengurus Domus Pacis dengan SK Keuskupan?) yang membuat semua tertawa.

0 comments:

Post a Comment