Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, January 25, 2018

Percikan Nas Jumat, 26 Januari 2018

diambil dari https://parokiwates.com/renungan

Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
2Tim 1:1-8 atau Tit. 1:1-5; Mzm. 96:1-22b-3.7-8a.10; Luk. 10:1-9; BcO Kej. 24:33-41,49-67.
Nas Injil:
1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2 Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. 5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Percikan:
Tadi pagi (catatan Rm. Bambang: maksudnya Kamis 25 Januari 2018) di Kapel St. Paulus, Seminari Tinggi, Yogyakarta, ada tahbisan Diakon. Kemarin di Purwakerto ada tahbisan Imam. Peristiwa tahbisan ini memberikan harapan tersedianya para pemanen tuaian. Setiap kali ada remaja yang berkehendak masuk seminari hatiku pun merasa gembira. Tidak jarang aku bertanya kepada anak-anak: mau jadi Rama, Suster ayai Bruder? Seringnya memang bertanya: mau jadi Rama?
Tuhan mengajak kita, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Luk 10:2). Tuhan mengajak para murid untuk sadar akan kebutuhan pekerja bagi tuaian tersebut.
Kiranya penyadaran Tuhan itu tetap relevan bagi kehidupan kita sekarang ini. Kita pun perlu selalu memohon kepada Tuhan agar menyediakan pekerja bagi tuaian tersebut. Apa yang bisa kita lakukan untuk menyediakan para pekerja tersebut?
Doa:
Tuhan berikanlah pada kami pekerja-pekerja untuk tuaian-Mu. Semoga panggilan tumbuh subur di sekitar kami. Berkatilah pula para pekerja-Mu. Amin.
(goeng)

0 comments:

Post a Comment