Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 28, 2018

Percikan Nas Senin, 29 Januari 2018

diambil dari https://parokiwates.com/renungan
Yosef Freinademetz, Arkanjela Girlani
warna liturgi Hijau
Senin, 29 Januari 2018

Bacaan-bacaan:
2Sam. 15:13-14,30; 16:5-13a; Mzm. 3:2-3,4-5,6-7; Mrk. 5:1-20. BcO Kej. 27:30-45.
Nas Injil:
1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, 7 dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.” 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, 12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. 14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. 16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. 17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. 18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. 19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” 20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Percikan:
Orang yang baru disembuhkan dari roh jahat berkehendak menyertai Yesus. Namun Yesus tidak memperkenankannya dan menyuruhnya pulang ke rumah dan kampungnya untuk memberitakan apa yang telah diperbuat Tuhan baginya. Orang itu pun tidak kecewa dan mengikuti pesan Yesus untuk menyampaikan berita tersebut (bdk. Mrk 5:18-20).
Ada banyak jalan dan cara untuk menanggapi panggilan Tuhan. Ada Rama yang dulu ditolak di seminari A lalu masuk seminari B dan akhirnya bisa ditahbiskan menjadi imam. Ada orang yang tidak masuk di tim kerja tertentu lalu ia tetap tergerak melayani dan masuk ke tim lain dan bisa berkarya dengan baik. Semangat melayani tetap berkobar walau harus melalui jalan yang berbeda.
Kita dipanggil untuk selalu menjaga api semangat pelayanan kita. Ada banyak tempat yang bisa menjadi kendaraan kita untuk melayani. Apakah kita mesti menghentikan semangat kita kalau menghadapi penolakan?
Doa:
Tuhan Yesus, semoga semangatku terus menyala. Semoga aku tetap bersemangat kala ditolak dan mampu menemukan jalan lain untuk tetap mengabdi-Mu. Amin.
(goeng)

1 comments:

Alexandra Christie said...

Artikel yang sangat bagus, deskripsi yang sangat jelas dan sangat berkualitas. Situs web Anda sangat membantu. Terima kasih banyak sudah berbagi !

Post a Comment