Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, September 26, 2019

Beata Delphina

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Hits: 3148 Diterbitkan: 27 September 2017 Diperbaharui: 27 September 2017
ilustrasi dari koleksi Blog Domus

  • Perayaan
    27 September
  •  
  • Lahir
    Tahun 1284
  •  
  • Kota asal
    Provence, Perancis
  •  
  • Wafat
    26 November 1360
    Sebab alamiah
  •  
  • Venerasi
    -
  •  
  • Beatifikasi
    Tahun 1694 oleh Paus Innocentius XII (cultus confirmation)
  •  
  • Kanonisasi
    - Sumber : Katakombe.Org

Beata Delphina (Delphine of Glandèves) adalah puteri tunggal Pangeran William dari Glandeves di Perancis Selatan. Dia kehilangan kedua orang tuanya ketika baru berumur 7 tahun. Anak yatim piatu kecil ini kemudian dibesarkan dalam sebuah biara Susteran Fransiskan.
Delphina telah mengucapkan kaul kemurnian dan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah, ketika Raja Charles II memilihnya menjadi pasangan hidup Pangeran Elzearius dari Sabran. Dalam kebingungan ia mencari perlindungan pada Bunda Maria, tempat dia telah mempercayakan diri sepenuhnya. Bunda kita pun kemudian menampakkan diri dan menenangkannya dari ketakutan. Delphina lalu menyetujui perkawinan itu yang kemudian dirayakan dengan kemeriahan besar di hadapan sang raja dan Uskup Agung dari Aix. Kemurnian dan ketulusan suci dari sang isteri itu memenuhi Elzearius dengan cinta yang sedemikian besar sehingga dia membuat nazar untuk berlaku sebagai pelindung keperawanannya dan sepanjang hidupnya kaul ini dipenuhinya dengan setia. Pasangan suami isteri ini hidup kudus laksana sepasang malaikat; yang satu mendorong yang lain untuk semakin hidup dalam cinta mereka kepada Tuhan. Bersama-sama mereka menjadi anggota Ordo Ketiga Fransiskan.
Seperti suaminya, Delphina juga sangat peduli kepada para orang miskin dan memperlakukan mereka dengan penuh hormat. Para pelayannya, yang harus dia pertahankan karena status bangsawannya, diajarinya dalam kesalehan dan takut pada Allah. Ia memperhatikan dan mengasihi mereka seolah-olah mereka adalah anak-anaknya sendiri. Mereka pun lalu mencintai dan menghormati puteri Delphina bagaikan seorang ibu, kendati ia masih sangat muda.
Ketika mendengar kabar kematian suaminya di Paris, Delphina pun menangisinya dengan getir. Kendati demikian dalam kepasrahan ia pun berdoa : “ Ya Tuhanku dan Allahku, kehendak suci-Mulah yang hendaknya terjadi!” Didorong oleh roh Tuhan untuk bergerak ke kesempurnaan yang semakin agung, dengan segera dia melepaskan semua harta benda duniawinya dan menambahkan pada kaul keperawanannya sebuah kaul kemiskinan yang suci.
Kemasyhuran hidup suci dari Delphina mendorong Ratu Eleonora dari Sisilia mengangkatnya menjadi kepala urusan rumah tangga di istananya. Delphina segera mengubah istana itu dan menjadikannya bagaikan sebuah tempat peziarahan suci.
Beata Delphina tutup usia pada tahun 1358 dalam usia 74 tahun. Ia dimakamkan di samping makam suaminya di kota di Perancis Selatan.  Pada tahun 1694 ia dibeatifikasi oleh paus Innocentius XII.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment