Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, September 7, 2019

Santa Regina

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 12208 Diterbitkan: 28 Mei 2014 Diperbaharui: 03 September 2016
ilustrasi dari koleksi Blog Domus


  • Perayaan
    7 September
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-3
  •  
  • Kota asal
    Autun, Perancis
  •  
  • Wafat
    Martir. Dianiaya berhari-hari, lalu dipenggal kepalanya.
  •  
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Santa Regina (Sainte Reine) lahir di Autun, Perancis pada awal abad ke-3. Ayahnya adalah seorang kafir bernama Klement. Ibu kandungnya meninggal saat ia lahir; karena itu ayahnya menitipkannya pada seorang pengasuh yang adalah seorang Kristen. Pengasuhnya ini mendidik Regina dengan cara-cara Kristiani hingga akhirnya Regina pun dibabtis menjadi seorang Kristen.
Ketika Klemens mendengar tentang pembabtisan ini, ia menjadi sangat marah dan tidak lagi mengakui Regina sebagai anak kandungnya. Regina selanjutnya tetap tinggal bersama ibu pengasuhnya itu. Sehari-hari Regina bekerja membantu pengasuhnya dengan mengembalakan domba-domba.
Regina terus bertambah dewasa dan cantik, dan banyak lelaki tertarik kepadanya. Termasuk Olybirus, sang gubernur yang sangat tergila-gila pada kecantikan Regina. Olybirus kemudian meminang Regina. Tatkala ayah Regina, Klemens mendengar berita ini, ia kembali mengakui Regina sebagai anaknya, dan berusaha keras agar Regina bersedia menerima pinangan Olybirus.
Tetapi mimpi Klemens untuk menjadi mertua seorang Gubernur pupus ketika Regina dengan tegas menolak pinangan tersebut. Regina mengatakan bahwa ia tidak ingin menikah; apalagi dengan seorang kafir. Ia hendak mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.  Klemens tidak mau menyerah begitu saja. Ia terus membujuk Regina agar mau menerima pinangan gubernur. Namun usahanya sia-sia karena Regina tetap pada pendiriannya. Klemens menjadi marah. Ia bersama dengan orang suruhan Olybirus lalu menangkap dan menyekap Regina didalam sebuah penjara bawah tanah.
Disana Regina dicambuki dan dianiaya dengan berbagai siksaan untuk memaksanya agar bersedia menerima pinangan Olybirus. Namun sekali lagi Klemens harus kecewa. Walaupun berbagai siksaan telah diterimanya, namun Regina tetap menolak untuk mengikuti kehendak mereka. Semua siksaan dijalani sambil terus berdoa mohon kekuatan Tuhan. Pada malam itu, Regina dihibur oleh suara-suara ajaib yang mengatakan bahwa ia akan segera bebas dari penjara. Keesokan harinya, Regina kembali disiksa lalu dibawa ke hadapan Olybirus. Dihadapan Sang Gubernur, sekali lagi Regina menyatakan penolakannya. Karena itu Olybirus lalu memerintahkan untuk memenggal kepalanya.
Saat pelaksanaan hukuman mati, tiba-tiba saja datanglah seekor burung merpati yang putih berkilau dan hinggap diatas kepala Regina. Orang-orang yang menyaksikan peristiwa ini segera mengakui kesucian gadis penggembala domba ini.
Santa Regina menerima mahkota kemartirannya di Alesia, Autun Perancis  sekitar tahun 251 dimasa penganiayaan Kaisar Decius; atau pada tahun 286 dimasa kaisar Maximianus.
Kota kecil tempat kemartiran Santa Regina saat ini dikenal dengan nama Alise-Sainte-Reine (Alise Santa Regina).

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

0 comments:

Post a Comment