Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, September 8, 2019

Lamunan Pekan Biasa XXIII

Senin, 9 September 2019

Lukas 6:6-11

6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
6:9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
6:11 Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, dalam masyarakat beradab demi kebaikan hidup orang memiliki tata aturan hukum. Hukum pun tak hanya berupa tata adat tetapi juga tertulis.
  • Tampaknya, di dalam perkembangan hukum tertulis lebih menjadi pegangan untuk menjaga kehidupan. Yang tidak mentaatinya dapat memperoleh sebutan pengkhianat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun cermat dan taat pada segala tata aturan, kalau orang hanya membatasi ketaatan pada yang tertulis, dia bisa jatuh pada sikap tak memiliki kepedulian pada kebaikan hidup. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa tata hukum melayani kebaikan manusia sehingga orang tak hanya memperhatian yang tersurat tetapi juga yang tersirat.
Ah, yang namanya aturan itu ya yang jelas-jelas tertulis.

0 comments:

Post a Comment