Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, September 7, 2019

Santo Corbinianus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 2383 Diterbitkan: 11 Februari 2017 Diperbaharui: 29 November 2017
ilustrasi dari koleksi Blog Domus 

  • Perayaan
    08 September
  •  
  • Lahir
    sekitar tahun 670
  •  
  • Kota asal
    Châtres, Melun Perancis
  •  
  • Wilayah karya
    Bavaria Jerman
  •  
  • Wafat
    Tahun 730 | Sebab alamiah
    Awalnya dimakamkan di Merano Italia. Tahun 765 makamnya dipindahkan ke Katedral Freising sampai hari ini.
  •  
  • Venerasi
    -
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
    Tidak ada catatan Sumber : Katakombe.Org

Santo Corbinianus lahir di  Châtres, Melun Perancis  sekitar  tahun 670. Ia dibabtis dengan nama Waldegiso sesuai nama ayahnya. Tak lama setelah ia dibabtis, ayahnya meninggal dunia. Ibunya yang bernama Corbiana mengganti namanya dari Wadegiso menjadi Corbinianus sesuai namanya sendiri. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecil Santo Corbinianus. Kisah kecil di atas ini ditemukan dalam Vita Corbiniani yang ditulis oleh seorang muridnya, santo Arbeo Freising.
Selama empat belas tahun Corbinianus hidup sebagai seorang pertapa di sebuah sel pertapaan dekat gereja Santo Germanus di Chatres, Perancis.  Umat di Chaters sering datang untuk memohon bantuan doa dari pertapa ini. Banyak mujizat terjadi dan reputasi Corbinus sebagai seorang pertapa kudus dan pembuat mujizat mulai menyebar. Semakin hari jumlah umat yang datang semakin bertambah banyak sehingga mengganggu kehidupan doa Corbinianus.
Beberapa orang muda datang kepadanya dan memohon untuk menjadi pengikutnya. Walau awalnya ia menolak, namun mereka tetap tinggal di dekat pertapaan dan mulai membentuk sebuah komunitas religius. Melihat semangat rohani dalam diri mereka, Corbinianus yang hendak meminta mereka pergi, mengurungkan niatnya. Ia bersedia menjadi pembimbing mereka,  walau untuk itu ia harus mengorbankan waktunya sendiri untuk berdoa dan bermeditasi.
Devosi pribadinya yang kuat kepada Santo Petrus Rasul, menghantar Corbinianus untuk berziarah ke Roma, Italia. Dengan ditemani beberapa orang pengikutnya, Corbinianus meninggalkan pertapaan dan memulai perjalanan ziarah dari Perancis ke Roma. Mereka tiba di Roma beberapa bulan kemudian dan beroleh kesempatan audiensi pribadi dengan Paus Santo Gregorius II.  
Saat bertemu Corbinianus, paus seketika melihat jawaban Tuhan atas doa-doanya. Saat itu paus tengah mencari seorang kandidat yang tepat untuk menjadi uskup di wilayah Bavaria Jerman.  Telah berhari-hari bapa suci memanjatkan doa memohon tuntunan Roh Kudus, dan kini seorang pertapa dari Perancis yang tersohor sebagai pembuat mujizat telah berdiri di hadapannya.
Corbinianus semula menolak permintaan paus yang ingin mengangkatnya sebagai uskup. Pertapa ini tidak menginginkan jabatan apapun dalam hirarki gereja.  Hidup sebagai seorang pertapa miskin  dalam doa dan meditasi lebih menarik baginya. Dengan alasan telah terikat kaul monastik, Corbinianus memohon berkat bapa suci dan ingin segera pulang ke Perancis. Namun Corbinianus tidak pernah kembali lagi ke pertapaannya.  Paus memintanya untuk tinggal di Roma dan ikut dalam sidang terbatas dengan para pembantunya. Sidang ini ternyata digelar bapa suci untuk membebaskan Corbinianus dari kaul monastiknya dan menetapkannya sebagai uskup missionaris di Bavaria.  Sang pertapa tidak mampu menolak lagi. Dengan patuh ia menerima jabatannya yang baru.
Uskup Corbinianus tiba di Bavaria sekitar tahun 724 dan bekerja dibawah naungan Pangeran Grimoaldus, Duke of Bavaria.  Dia menjadikan Freising sebagai pusat kegiatannya dan berkarya dengan luar biasa. Dalam waktu singkat, Corbinianus membabtis banyak orang dan membawa banyak jiwa kedalam pangkuan gereja. Ia mendirikan banyak Gereja, Biara-biara dan sekolah di seluruh wilayah Bavaria. Di puncak sebuah bukit dekat Freising, Corbinianus membangun sebuah biara dan sekolah seminari yang ia serahkan kepada para biarawan Benediktin.  Di seminari inilah tunas-tunas muda generasi masa depan Bavaria di didik. Salah seorang alumni biara ini adalah Santo Arbeo of Freising, putra asli Freising yang dibimbing langsung oleh Corbinianus. Kelak, Arbeo ditahbiskan imam, lalu menjadi uskup Freising dan dikanonisasi. Santo Arbeo jugalah yang menulis riwayat hidup Santo Corbianus.
Ketika Pangeran Grimoaldus menikahi Biltrudis, janda dari saudaranya sendiri, Uskup Corbinianus dengan keras menentang pernikahan incest ini.  Hal ini membuat Grimoaldus berang dan memusuhi Corbinianus. Ia dan Biltrudis lalu bersekongkol untuk membunuh bapa uskup. Umat yang mencintainya memohon agar bapa uskup menyelamatkan diri dari Bavaria. Dengan berat hati  Corbinianus berangkat ke Merano, Italia dan tinggal disana sampai Grimoaldus tewas dalam sebuah pertempuran dan Biltrudis menjadi tawanan.
Pangeran Huebert, Duke of  Bavaria yang baru, meminta bapa uskup untuk kembali ke Bavaria dan melanjutkan karya apostoliknya.  Corbinianus pun kembali ke Freising dan melayani umat di sana sampai ia tutup usia di tahun 730.(qq)

 Sumber : 
Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment