Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, June 22, 2018

Percikan Nas Sabtu, 23 Juni 2018

Yosephus Cafasso
warna liturgi Hijau

Sabtu, 23 Juni 2018

Bacaan-bacaan:
2Taw. 24:17-25; Mzm. 89:4-5,29-30,31-32,33-34; Mat. 6:24-34. Sore Menjelang Hari Raya : Yer. 1:4-10; Mzm. 71:1-2,3-4ak,5-6ab,15ab,17; 1Ptr. 1:8-12; Luk. 1:5-17. BcO Za. 2:1-13.
Nas Injil:
24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” 25 “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? 26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? 28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, 29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Percikan Nas:
Di rumahku ada saudara yang selalu membantu bapak dan ibuku. Ia sudah lama menemani bapak ibuku. Tiap pagi sudah datang menanak nasi untuk bapak ibu dan keluarganya. Kapan pun ibu membutuhkannya ia selalu siap membantu. Walau uang sakunya tidak seberapa ia sangat rela melayani bapak ibu. Kemarahan macam apa pun dari ibu tidak mengurungkan semangatnya untuk melayani bapak ibu. Banyak tawaran dari tempat lain pun ditolak. Terima kasih mbak Gini.
Ya itu yang aku rasakan ketika aku membaca Injil hari ini. Mengabdi itu memerlukan kesetiaan. Hanya pada satu tuan. Kesetiaan itu membuatnya tidak khawatir akan hidupnya. Mereka yang seperti itu mempunyai keyakinan bahwa Tuhan akan mencukupi hidupnya. “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” (Mat 6:34).
Kita semua pasti mempunyai sesuatu yang bisa menjadi pegangan bagi hidup kita. Kesetiaan kita pada segala sesuatu yang telah dianugerahkan Tuhan pasti akan mencukupi hidup kita. Namun kala kita masih ragu dan selalu mau mendapatkan yang lebih kita pun membawa ancaman pada diri sendiri. Maka marilah kita tekuni rahmat yang diberikan Tuhan pada kita. Ia akan mencukupi hidup kita.
Doa:
Tuhan semoga aku mampu menjaga kesetiaan dan ketekunan untuk menjaga rahmat rejeki yang telah Kauberikan. Aku percaya Engkau akan mencukupi kebutuhanku. Di dalam nama-Mu tidak ada yang berkekurangan. Amin.
Tuhan mencukupi.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment