Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 19, 2017

Dominikus Gowok


Pada Minggu 10 Desember 2017, kalau pada jam 11.00 ada kunjungan Panitia Natal Paroki Babarsari, pada jam 16.00 para rama Domus Pacis juga mendapat kunjungan kelompok lain. Tetapi berbeda dengan yang dari Babarsari yang datang terutama untuk mengantar bingkisan Natal, kelompok sore hari datang untuk omong-omong mengenal Domus. Mereka yang datang adalah bagian dari Umat Lingkungan Santo Dominikus Gowok, Paroki Baciro. Sebenarnya beberapa orang pernah datang. Bahkan sebagai umat Lingkungan banyak dari mereka pernah kor di Domus untuk salah satu Misa Ulang Tahun Tahbisan. Tetapi kebanyakan dari mereka hanya tahu dan mendengar bahwa Domus Pacis adalah rumah untuk para rama tua. Maka kedatangan rombongan ini didorong oleh rasa ingin tahu lebih mendalam tentang Domus dan kehidupan para rama di dalamnya. Kebetulan Rm. Bambang memiliki hubungan khusus dengan kebanyakan warga Katolik daerah Gowok. Dia berasal dari dusun Ambarrukmo yang sebelum ada Paroki Pringwulung sama-sama menjadi bagian dari Paroki Baciro. Bahkan sebagai Lingkungan, Gowok merupakan bagian dari Ambarrukmo dengan nama Lingkungan Yohanes Rasul.

Ketika para tamu sudah masuk ruang pertemuan, Rm. Bambang yang sudah duduk di belakang keyboard langsung mengajak mereka untuk menyanyikan lagu Dalam Yesus Kita bersaudara yang kemudian secara animatif mengubah kata-katanya. Rm. Yadi, Rm. Harto, dan Rm. Ria juga ikut menyambut. Sesudah kata pengantar dari wakil para tamu, Rm. Bambang mengenalkan rama-rama yang ada di Domus Pacis baik yang ikut menyambut maupun yang berada di kamar (Rm. Tri Wahyono) dan Rm. Wito yang sedang pergi. Rm. Tri Hartono yang pada mulanya ikut menyambut, karena kondisinya, mengundurkan diri kembali ke kamarnya.  Rm. Yadi, sebagai yang paling lama tinggal di Domus Pacis, berceritera tentang pengalaman perjalanan kehidupan Domus Pacis. Dari sini muncul pertanyaan-pertanyaan spontan dari para tamu yang mendapat jawaban-jawaban segar penuh tawa dari para rama. Di dalam jumpa omong-omong ini para tamu juga membawa makanan snak bermacam-macam. Maka sambil menikmati snak, para tamu juga dapat omong-omong secara pribadi dengan empat rama yang ada. Ketika akan pulang, mereka juga menyempatkan diri masuk kamar Rm. Tri Wahyono.

0 comments:

Post a Comment