Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, December 9, 2017

Meminimalisasi Kepikunan?


Ini hanya sekedar sharing pengalaman menjadi tua bahkan lansia, tanpa dinas resmi, dan banyak hidup dalam kesendirian. Saya masuk rumah tua pada tanggal 1 Juli 2010 sesudah selama 27 tahun ikut aktif dan kemudian diserahi tanggungjawab dalam lembaga misioner dan kemudian hari juga Karya Kepausan di Keuskupan Agung Semarang. Ketika mulai tinggal di Domus Pacis, salah rumah tua para rama praja Keuskupan Agung Semarang, sesungguhnya saya sudah mengalami berbagai "penyakit" yang mewarnai kaum lansia. Salah satu yang saya alami adalah daya pikir dan ingat yang menurun. Nama ibu saya pun juga dapat sulit saya ingat. Untunglah di rumah tua saya banyak mendapatkan kepedulian dari Rm. Agoeng, yang hingga tanggal 15 September 2017 tinggal di Domus Pacis sebagai Ketua Komisi Komsos Keuskupan sekaligus sebagai anggota pengurus Domus. 


Flag CounterHal yang bagi saya menjadi bantuan besar sebagai orang usia lanjut adalah pengenalan akan dunia media sosial. Berkaitan dengan alat-alat digital yang termasukkaum jadul. Saya mampu menggunakan HP untuk SMS dan telepon pada tahun 2006 ketika berumur 55 tahun. Di Domus Pacis saya difasihkan dalam email dan FB serta kemudia WA. Yang paling bermakna bagi saya adalah hadiah Blog Domus pada tahun 2013. Selama hampir sebulan Rm.Agoeng melatih saya yang tertatih-tatih untuk agak dapat mengoperasionalkan. Beliau mendorong untuk menulis dalam Blog, yang sebenarnya menjadi pekerjaan sulit sekali saya lakukan. Tetapi demi Rm. Agoeng saya mampu memaksa diri menuliskan renungan seadanya dan kisah yang terjadi di Domus. Tentu juga kadang menulis agenda kegiatan Domus dan Pastoral Ketuaan. Dengan Blog ini sayang didorong untuk menulis dan membaca yang mau tidak mau mengativasi otak. Saya mengharuskan diri mengirim sekitar 4 publikasi sehari. Ternyata dari hari ke hari saya mengalami kegembiraan karena selalu saja ada yang membuka dan membaca Blog. Pembuka-pembuka baru juga selalu ada. Otak dan daya nalar ternyata terasa jadi segar. Apalagi, sebagai pastor, sekalipun hanya terjadi dalam dunia maya saya merasa masih kerap berhubungan dengan umat. Yang jelas secara jiwani keceriaan saya terjaga mungkin karena kesibukan rutin. Dan tampaknya kepikunan menjadi hal yang paling tidak masih lama akan datang. Sebagai penulis Blog dari rakyat biasa, pada Minggu 10 Desember 2017 jam 03.41, saya merasa mendapatkan hiburan jumlah orang-orang yang menengok. Ada 83 negara asal belum termasuk yang tak diketahui dari daerah Asia-Pasifik (2.367 orang), Uni Eropa (584 orang), dan dua lain (158 orang). Pada jam itu saya melihat data :
  • Yang hari ini membuka    :       198
  • Yang kemarin membuka  :       262
  • Yang bulan lalu membuka:      8.057
  • Semua yang membuka     :   471.000





0 comments:

Post a Comment