Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, December 16, 2017

Lamunan Pekan Adven III

Minggu, 17 Desember 2017

Yohanes 1:6-8.19-28

1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
1:19. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
1:20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.
1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."
1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, seseorang akan disebut tokoh pejuang kepentingan umum karena dikenal sepak terjangnya membela orang lain. Banyak orang juga mengenal kemampuannya di atas rata-rata umum.
  • Tampaknya, seseorang akan disebut tokoh penjuang kepentingan umum karena banyak yang ingin mengikuti. Orang-orang yang sudah mapan status sosialnya pun tertarik untuk mengetahui jati dirinya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki talenta banyak sehingga menjadi amat terpandang di hadapan masyarakat luas, orang yang sungguh hebat sebagai pejuang demi kebaikan umum akan selalu menyadari diri sebagai pemula akan karya orang lain yang bobot pribadi dan sepak karyanya amat sangat jauh lebih hebat darinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang makin besar dan makin terpandang akan makin membuat dirinya makin mengenal sosok lain yang dalam kesamaan karyanya jauh lebih hebat dari dirinya.
Ah, orang yang sungguh hebat adalah yang selalu mampu mengalahkan banyak orang lain.

0 comments:

Post a Comment