Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 5, 2017

Lamunan Pekan Adven I

Rabu, 6 Desember 2017

Matius 15:29-37

15:29. Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.
15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
15:32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
15:33 Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"
15:34 Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
15:35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
15:37 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa sebagai makhluk sosial orang memang harus memikirkan hidup bersama. Orang-orang berkemampuan terpanggil untuk membantu yang kurang atau bahkan tidak berkemampuan.
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa orang-orang kaya akan makin mudah untuk berbagi pada yang kekurangan. Makin banyak hartanya makin banyak pula jumlah orang yang dapat mendapatkan bagian.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun berlimpah harta dan bertriliun-triliun uang simpanannya, hal itu belum tentu membuat orang mudah untuk bermurah hati kepada yang kekurangan karena kesejatian murah hati berbagi selalu dilandasi oleh suara nurani bersyukur atas apapun yang ada padanya yang membuat kaum miskin pun mampu menjadi jalan terpenuhinya kebutuhan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah bersyukur sehingga mampu menjadikan yang sedikit bermakna untuk yang amat banyak.
Ah, mana mungkin kaum miskin mampu menyejahterakan banyak orang.

0 comments:

Post a Comment