Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 2, 2019

Beato Yohanes dari Rieti

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 2485 Diterbitkan: 25 Agustus 2013 Diperbaharui: 03 Agustus 2014
ilustrasi dari koleksi Blog Domus

  • Perayaan
    02 Agustus
  • Lahir
    Hidup pada Abad ke-14
  • Kota asal
    Castel Porziano dekat Roma - Italia
  • Wafat
    Tahun 1350 | Oleh sebab alamiah
  • Beatifikasi
    Tahun 1832 oleh Paus Gregory XVI Sumber : Katakombe.Org

Yohanes hidup pada awal pertengahan abad keempatbelas. Ia mempunyai seorang saudari yang juga kudus, yaitu Beata Lusia dari Amelia. Mereka adalah putera-puteri keluarga Bufalari dari wilayah Umbria, Italia. Yohanes merasakan panggilan kepada hidup religius. Ia tertarik pada Ordo St. Agustinus dan ingin menjadi seorang broeder.
Yohanes diterima masuk ke dalam ordo dan segera merasa kerasan di sana. Ia senang berdoa dan bermeditasi mengenai Yesus, Maria dan para kudus. Ia belajar bagaimana berbicara kepada Tuhan, Bapa-nya, dan teristimewa ia berusaha mendapatkan kesempatan untuk ikut melayani dalam Misa. Orang banyak dari kota-kota terdekat datang untuk ikut ambil bagian dalam Misa di Gereja St. Agustinian. Mereka memperhatikan seorang broeder yang senantiasa ada di sana. Ia begitu damai dan lemah lembut. Broeder Yohanes senantiasa menyongsong kedatangan mereka. Ia membuat mereka serasa di rumah.
Apabila orang-orang datang ke biara untuk mendapatkan pertolongan, Broeder Yohanes ada di sana menyalami dan menyambut mereka. Bagi mereka yang tinggal bermalam, ia akan membawa mereka ke kamar-kamar tamu dan melayani mereka. Ia akan memastikan bahwa mereka mendapatkan makanan, obat-obatan dan segala yang lain yang dapat diberikan biara.
Tahun-tahun berlalu. Broeder Yohanes melewatkan kehidupan religiusnya seturut irama jam-jam yang berlalu. Ia teguh dan mantap. Broeder Yohanes tetap penuh sukacita dalam panggilan hidupnya hingga wafatnya pada tahun 1350. Siapapun yang pernah bertemu dengannya pasti akan merasakan kesucian dari Broeder Yohanes. Tak heran banyak mukjizat-mukjizat mulai dilaporkan terjadi di makamnya.  Rupanya Broeder Yohanes tak membiarkan kematian menghentikannya dari melakukan pewartaan bagi Yesus. Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment